Barometer.co.id-Jakarta. Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, yang mewakili Direktur Utama PLN menyampaikan dukungan penuh PLN terhadap agenda Electricity Connect 2025 sebagai momentum memperkuat sinergi menuju implementasi nyata transisi energi nasional.

“Kami dukung penuh hadirnya Electricity Connect di tahun 2025 ini, dengan harapan bahwa program transisi energi yang kita persiapkan dapat segera kita jalankan,” ujar Suroso.

Suroso menjelaskan, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang telah diresmikan Pemerintah menjadi komitmen nyata perusahaan dalam mendorong energi hijau. Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia memerlukan tambahan kapasitas pembangkit sekitar 69,5 gigawatt (GW), di mana 76% di antaranya bersumber dari energi terbarukan.

“RUPTL yang kita laksanakan akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%. Namun, untuk mencapainya kita harus co-invest, co-innovate, co-secure energy, demi memastikan ketahanan dan kedaulatan energi bangsa,” jelasnya.

Wakil Ketua Umum I MKI, Chairani Rachmatullah, menambahkan bahwa Electricity Connect 2025 menegaskan visi Indonesia untuk membangun sistem ketenagalistrikan yang kuat secara teknis, berdaulat secara ekonomi, mandiri secara teknologi, dan berdaya saing secara global.

“Indonesia tidak lagi sekadar beradaptasi terhadap transisi energi global, tetapi menjadi arsitek masa depan energi kawasan dengan energy resilience sebagai fondasi kokoh bagi kedaulatan nasional,” ujarnya.
Electricity Connect 2025 dilaunching di Jakarta pada 7 Oktober 2025. Kegiatan ini sendiri akan dilaksanakan pada 19–21 November 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).(ing)