Barometer.co.id-Manado. Pada triwulan III tahun 2025, Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) sebesar 5,39% (yoy), melambat dibanding triwulan II yang sebesar 5,64% (yoy). Sementara pertumbuhan secara q to q atau dibanding triwulan II 2025, ekonomi Sulut tumbuh 1,48%. Dan secara kumulatif, Ekonomi Sulut tumbuh 5,55%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha mengatakan, Perekonomian Sulawesi Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2025 mencapai Rp51,44 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp28,50 triliun.

“Dari sisi produksi, lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,97 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor Luar Negeri mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 46,24 persen,” kata Aidil, Rabu (05/11/25).

Aidil mengatakan, dari sisi produksi, sumber pertumbuhan tertinggi disumbang oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan andil 1,25%, kemudian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 1,15% dan Transportasi dan pergudangan 0,59%. Sedangkan Lapangan usaha perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor memberi andil 0,56% dan Administrasi Pemerintahan 0,35%.

Lapangan Usaha dengan share terbesar pada PDRB Sulut, yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh 5,80% (yoy), melambat dibanding triwulan sebelumnya, yakni 6,67%. Begitu juga dengan lapangan usaha terbesar kedua yaitu Perdagangan tumbuh 4,40% (yoy), sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 4,43% (yoy). Sedangkan Transportasi dan Pergudangan tumbuh 6,72% (yoy), menguat dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 4,98% (yoy).