Tondano – Barometer.co.id
Pelaksanaan kampanye damai Pemilihan Hukum Tua (Pilhut) Periode 2022-2028 di Desa Timbukar, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, Kamis (26/05) terlihat menarik dan unik, bahkan ini bisa jadi merupakan satu-satunya di Indonesia.

Apalagi ketika Camat Sonder Denny S Mangundap SS dan Plh Kumtua Desa Timbukar Diany Dien SSTP MSi yang juga merupakan Sekcam Sonder bersama tiga calon peserta Pilhut lainnya yakni Olfie Ngala (nomor urut satu), Riny Liwe (nomor urut 2) dan Denny Engka SE (nomor urut 3) terlihat turun bersama-sama berarung jeram mengarungi Sungai Nimanga.

Sementara itu, Camat Sonder Denny S Mangundap SS mengawali kampanye damai mengajak seluruh masyarakat Desa Timbukar yang terdaftar sebagai pemilih agar mensukseskan Pilhut tanggal 31 Mei 2022 nanti.

“Mari sukseskan Pilhut Desa Timbukar 31 Mei 2022 agar berlangsung aman dan damai. Gunakanlah hak pilih anda,” ajak Mangundap.

Dia juga mengingatkan agar seluruh masyarakat Desa Timbukar menjaga suasana tetap kondusif tanpa ada aksi-aksi yang mengganggu keamanan dan kenyamanan selama masa kampanye damai berlangsung.

“Masa depan Desa Timbukar ada di tangan masyarakat. Gunakan hak pilih anda, jangan sia-siakan. Tidak memilih merupakan tindakan yang kurang bijaksana,” tukas Mangundap.

Adapun giat yang dilakukan para calon Kumtua dengan berarung jeram tentu merupakan salah satu keunikan tersendiri. Di mana, langkah ini sekaligus bentuk promosi salah satu potensi wisata petualangan yang ada di Desa Timbukar yakni wisata petualang arum jeram.

Pasalnya, petualang arung jeram di Desa Timbukar merupakan salah satu pioner di Sulawesi Utara yang berkembang sejak awal tahun 1990-an. Bahkan terus dikembangkan sebagai salah satu potensi wisata di Kabupaten Minahasa dan kini semakin banyak diminati masyarakat.

Pada kesempatan terpisah, salah satu calon Kumtua Desa Timbukar yakni Denny Engka SE saat dimintai pendapatnya tentang potensi wisata petualang arung jeram di Desa Timbukar mengaku sangat optimis.

Pasalnya, hal ini apabila dikembangkan secara serius dan didukung pemerintah desa, Pemkab Minahasa dan Pemprov Sulut tentu akan menjadi potensi wisata unggulan yang tidak dimiliki desa atau daerah lain.

“Potensi wisata arung jeram ini jika dikembangkan secara serius tentu akan berdampak positif bagi perekonomian desa seperti penyerapan tenaga kerja lokal, usaha warung dan makan. Bahkan apabila Desa Timbukar dikembangkan sebagai desa wisata, usaha-usaha lain bisa dikembangkan masyarakat seperti pembangunan homestay ataupun hotel wisata serta usaha pariwisata lainnya,” tukas Engka.

Dia optimis, potensi sebagai desa wisata pasti akan menjadi trigger atau pemicu penggerak bagi kemajuan sektor-sektor lain seperti pertanian, perkebunan, peternakan bahkan perikanan air tawar di Desa Timbukar.

“Tentu hal ini akan menjadi perhatian serius Pemkab Minahasa bahkan Pemprov Sulut bagi kemajuan Desa Timbukar apabila dikembangkan sebagai desa wisata. Akses jalan desa tentu akan diperbaiki, mengingat Desa Timbukar berada di daerah yang menghubungkan Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minsel,” tukasnya.(eau)