Barometer.co.id – Amurang
Bencana pada pesisir pantai Amurang yang telah menenggelamkan jembatan Ranoyapo beserta puluhan rumah dan terdampak lainnya telah memaksa ratusan warga harus tinggal lokasi pengungsian. Hampir semua tidak sempat menyelamatkan satupun harta benda, kecuali pakaian di badan.

Prihatin atas musibah yang menimpa, BAKUDAPA TAMANG-TAMANG AMURANG deng BIRMAN tergerak memberikan bantuan. Dimotori oleh pendirinya Lilian Moniaga yang kini berdomisili di Australia, dengan gerakkan Peduli Kasih mengumpulkan donasi untuk disumbangkan.

“Bantuan ini memang digagas oleh ibu Lilian Moniaga yang waktu itu berkomunikasi dengan kami menyikapi musibah di Amurang. Kemudian tercetus menggalang dana guna memberikan bantuan bagi warga yang menjadi korban bencana karena besarnya kerusakan” tukas Ireine Barakati selaku juru bicara.

Dari penggalangan donasi, diputuskan bantuan ditujukan bagi warga yang kehilangan rumah. “Sesuai data dari pemerintah, terdapat 28 rumah yang berada di Kelurahan Uwuran I tenggelam. Jadi kami fokus pada mereka dulu, karena memang telah kehilangan semua harta benda,” jelas Barakati yang didampingi oleh panitia lainnya, Loan Moniaga, Henny Moniaga, Sovie Wurarah, Linna Tampanguma, Syanne Sudibyo, Lily Pelealu, Marlina.

Penyerahan bantuan berupa uang tunai sebesar masing-masing Rp 900 ribu berserta paket terdiri dari pakaian dalam, handuk dan lainnya dilaksanakan di SDN 2 Amurang. Acara dipandu langsung oleh Joutje Sumual. 

“Bantuan diberikan donatur baik dari Amurang sendiri, luar daerah bahkan luar negeri. BAKUDAPA TAMANG-TAMANG AMURANG deng BIRMAN sendiri memang berasal dari Amurang. Namun kini banyak yang telah berdomisili di luar Amurang. Makanya saat terjadi bencana di kampung halaman, kami semua tergerak,” bebernya.

Lajut dikatakan pemberian bantuan murni didorong rasa kemanusian dan tidak ada maksud lain. “Kami semua berasal dari Amurang. Sehingga saat disini terjadi bencana, kami merasa ada tanggung jawab untuk turut membantu meringankan beban yang dirasakan korban. Kaus warna merah muda yang kami pakai juga menyimbolkan kasih sayang,” tegasnya yang diaminkan semua panitia dan pengurus.

Pada bagian lain, para pengungsi yang menerima bantuan menceritakan bagaimana bencana terjadi. Mereka tidak menyangka terkena bencana, sebab tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Untung saja kejadian pada siang hari, bukan malam yang mungkin dapat menelan korban lebih besar.

“Kami bersukur pada Peduli Kasih BAKUDAPA TAMANG-TAMANG AMURANG deng BIRMAN karena telah memberikan bantuan. Pastinya sangat membantu di tengah saat ini kami kehilangan harta benda. Kiranya dibalas oleh Tuhan dengan berkat melimpah,” ungkap Meiske Warbung, sebagai perwakilan korban.

Untuk diketahui, BAKUDAPA TAMANG-TAMANG AMURANG deng BIRMAN dibentuk pada Juli 2015. Pembentukan digagas oleh Lilian Moniaga. Paling banyak kegiatan yang dilakukan memberikan bantuan-bantuan sosial. Mulai dari santunan pada warga Lanjut usia (Lansia) sampai panti-panti asuhan.(jim)