Barometer.co.id – Amurang
Gedung Teguh Bersinar yang berada di Pusat Kota Amurang sempat menjadi land mark Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). Namun untuk menata kembali, Pemkab Minsel telah membongkar dan membangun taman yang kini sebagai ikon baru bagi Amurang.
Peralihat fungsi tersebut jelas merubah tampilan Kota Amurang menjadi tampak lebih modern. Apalagi dengan dilengkapi air mancur yang sempat menjadi tontonan menarik saat masih diaktifkan.
Namun yang cukup menarik berupa sisa-sisa bahan bangunan atau bongkaran Teguh Bersinar. Berdasarkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) APBD 2021, aset bongkaran tersebut senilai Rp 14 juta. Sedangkan bahan bangunan Teguh Bersinar sebagian besar berupa scrap besi baja yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Saat ini harga besi bekas bahan bangunan bisa mencapai Rp 5 ribu/Kg. Sedangkan scrap besi baja Teguh Bersinar dapat mencapai puluhan bahkan ratusan ton. Sehingga nilai jual bongkaran tersebut dinilai terlalu rendah.
“Perlu ada pemeriksaan lebih lanjut soal Teguh Bersinar. Harga yang diberikan menurut kami masih sangat murah, bila dilihat dari material dan volumenya. Sebab setahu kami menggunakan besi H beam yang harga bekasnya cukup tinggi. Jangan sampai ternyata Pemkab Minsel menanggung kerugian besar,” Audi warga Sultra.
Pemkab Minsel melalui Kepala Dinas Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah (DKPAD) James Tombokan membenarkan bongkaran Teguh Bersinar bernilai Rp 14 juta. Namun menurutnya nilai aset tersebut merupakan hasil penghitungan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Manado.
Dia juga menambahkan material bongkaran Teguh Bersinar berupa besi dan seng. “Untuk informasi lainnya dapat dicek ke KPKNL, sebab mereka yang memberikan taksiran,” paparnya.
Sementara itu Audi minta transparansi dari pemerintah. Apakah penilaian dilakukan sebelum atau sesudah dibongkar. “Sebab nilai material tersebut seharusnya mahal. Sehingga bila salah tafsir dapat membawa pada kerugian negara,” pungkasnya.(jim)