Barometer.co.id-Manado. Pada Triwulan I tahun 2023, Ekonomi Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan 5,26 persen secara year on year (YoY). Namun dibanding triwulan IV tahun 2022, terjadi kontraksi yang cukup dalam, yakni 8,24 Persen (qtq).

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Jasa Lainnya yang tumbuh 13,17 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mengalami pertumbuhan sebesar 8,74 persen.

“Jasa Lainnya mengalami pertumbuhan yang meningkat didorong oleh peningkatan jumlah pengunjung tempat rekreasi, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, dan meningkatnya aktivitas hiburan seperti adanya konser musik dan acara-acara lokal lainnya,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Asim Saputra, Jumat (05/05/23).

Lapangan Usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi setelah Jasa Lainnya adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 10,94 persen dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, 10,22 persen.

Sementara Lapangan Usaha Pertanian yang memiliki share terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), tumbuh 5,40 persen.  

“Pertumbuhan lapangan usaha transportasi ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring adanya penghapusan PPKM, peningkatan jumlah wisatawan mancanegara, berbagai macam even seperti Kunjungan kerja Presiden RI, konser musik, berbagai Rakernas, dsb,” ujar Asim.

Sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara tertinggi adalah Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yaitu 1,32 persen. Diikuti oleh Pertanian 1,10 persen serta Transportasi dan Pergudangan 0,82 persen serta Industri Pengolahan di Sulawesi Utara 0,74 persen.

Dari Sisi Pengeluaran yang juga mengalami pertumbuhan adalah Konsumsi LNPRT 8,13 persen dan Konsumsi Pemerintah 6,23 persen. Tiga komponen pengeluaran lainnya mengalami kontraksi, yaitu Impor Barang dan Jasa -6,20 persen, Ekspor Barang dan Jasa -2,80 persen dan PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) -0,62 persen.

Sumber pertumbuhan tertinggi dari sisi Pengeluaran adalah komponen Pengeluaran Rumah Tangga sebesar 3,95 persen. Kemudian Pengeluaran Lainnya 1,34 persen dan Konsumsi Pemerintah berkontribusi 0,17 persen.

Secara year on year, ekonomi Sulut pada Triwulan I tahun 2023 terkontraksi cukup dalam, yakni -8,24 persen. Dari 17 Lapangan Usaha, 16 di antaranya mengalami kontraksi, hanya Jasa Keuangan dan Asuransi yang tumbuh poitif.(jm)