Barometer.co.id-Manado. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara (Sulutgomalut) bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan(FKIJK) Sulawesi Utara melakukan Kick Off Bulan Inklusi Keuangan (BIK), Selasa (10/09/24). Kegiatan Kick Off ini dilakukan di Gedung Regional BRI Manado.

BIK ini didukung oleh industri jasa keuangan yang ada di Sulawesi Utara, seperti perbankan, baik bank umum maupun BPR, Bursa Efek Indonesia, pegadaian hingga asuransi. “Melalui Bulan Inklusi Keuangan ini, diharapkan ada banyak masyarakat yang membuka rekening. Seperti pada kegiatan Hari Indonesia Menabung lalu, di mana ada sekitar 8.000 pembukaan rekening baru. Harapan saya, Industri Jasa Keuangan di Sulut dapat mengkampanyekan produk atau layanannya dan memberikan insentif atau promo sehingga menggairahkan masyarakat untuk membuka rekening,” ujar Kepala OJK Sulutgomalut, Robert Sianipar.

BIK ini menurut Robert dilakukan bersamaan dengan program Gencarkan, yaitu Gerakan Nasional Cerdas Keuangan untuk meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di Sulawesi Utara maupun Indonesia secara umum. “Saat ini Indeks Inklusi Keuangan Indonesia baru 75 persen, dan ditargetkan pada tahun 2029 mencapai 95 persen. Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut,” ujarnya.

Anggota FKIJK Sulawesi Utara pun mendukung kegiatan ini. Beberapa perbankan yang hadir pada kick off BIK ini, di antaranya BRI, BNI, BSG, BCA, Bank Mandiri, Bank Dana Raya, Bank Citra Dumoga, Bursa Efek Indonesia serta Pegadaian dan Asosiasi Asuransi Umum menyampaikan program yang sudah dan akan dijalankan.

BRI misalnya, akan menggencarkan program BRI Junio, yakni tabungan yang dikhususkan untuk anak-anak. “BRI juga akan memperkenalkan pembayaran cashless kepada UMKM. Kami akan membuat ekosistem cashless di lingkaran bisnis. Sebagai contoh pasar, di situ ada penjual, pembeli, suplier, penampung. Kami akan coba merangkai mereka menjadi satu kesatuan dalam pembayaran cashless,” kata Regional CEO BRI Manado, Luthfi Iskandar.

Sedangkan BSG akan mempromosikan dan memasang logo BIK pada billboard mereka serta akan melakukan promosi di reels. “BSG juga akan menitikberatkan pada dua hal. Pertama adalah pembiayaan dan kedua digitalisasi. Seperti diketahui, pasar pembiayaan BSG adalah Pemda kabupaten/kota. Pada kegiatan ini, kami akan menonjolkan KUR Bohusami kepada masyarakat. Kami juga akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat baik di Sulawesu Utara maupun Gorontalo,” ujar Direktur Kepatuhan BSG, Machmud Turuis.

Sementara BNI akan fokus pada pengenalan keuangan kepada anak muda. “Kami akan lebih menyasar pada anak muda sesuai dengan segmen BNI sekarang. Dimulai dari memperkenalkan mobile banking terbaru BNIyaitu Wondr. Kami akan turun ke sekolah-sekolah dan kampus. Sebab kami akan memulai pada segmen yang belum tersentuh keuangan, yakni anak-anak dan mahasiswa. BNI akan fokus di situ,” ujar Pemimpin BNI Wilayah 11 Suluttenggomalut, Lodewyck Z.S. Pattihahuan.

Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Utara juga akan fokus pada investor baru dari mahasiswa. “Kami akan turun ke kampus Universitas Negeri Manado dan Universitas Klabat. Kami menargetkan 500 investor baru dari mahasiswa,” kata Kepala BEI Sulut, Mario Iroth.(jou)