Barometer.co.id, Manado – Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Roycke Harry Langie, SIK, MH, resmi meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dengan predikat Cumlaude pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Trisakti, Selasa (11/11/2025).
Ketua Tim Promosi mengukuhkan bahwa jenderal bintang dua ini menjadi satu-satunya putra Minahasa Selatan yang meraih gelar doktor di bidang Ilmu Hukum dengan capaian akademik tertinggi tersebut.
Dalam ujian terbuka itu, Irjen Roycke mempertahankan disertasi berjudul:“Strategi Optimalisasi Kerjasama Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.”
Isi dan Fokus Disertasi
Dalam disertasinya, Irjen Roycke menguraikan secara mendalam mengenai: Pola perekrutan korban TPPO yang kini semakin tersamarkan melalui media sosial, agen kerja ilegal, dan penipuan lowongan kerja luar negeri.
Peran jaringan kejahatan terorganisir (organized crime) yang bekerja lintas negara, dengan struktur perekrut, pengendali, pengirim, hingga penadah di luar negeri.
Pentingnya kerja sama multipihak, mulai dari kepolisian, pemerintah daerah, Kementerian Luar Negeri, Imigrasi, hingga lembaga internasional.
Strategi preventif berupa edukasi masyarakat, pengawasan digital, hingga penindakan cepat atas indikasi perdagangan orang.
Rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan sinergi lintas lembaga dalam penanganan dan pencegahan TPPO.
Menurut Irjen Roycke, strategi penegakan hukum tidak bisa hanya menindak pelaku di lapangan, tetapi harus masuk ke akar permasalahan: jalur perekrutan, aliran uang, pola komunikasi, dan kerja sama antarjaringan kejahatan.
Dekat dengan Tugas Kepolisian
Kapolda Sulut mengatakan gelar ini tidak sekadar pencapaian akademik, tetapi juga bagian dari tanggung jawab dalam tugas kepolisian.
“Disertasi ini sangat berkaitan dengan tugas saya, terutama penanganan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Saya bersyukur bisa menyelesaikan studi ini di tengah tugas yang padat, berkat dukungan keluarga dan semua pihak,” ujar Irjen Roycke.
Ia menambahkan, kasus TPPO yang muncul di Manado beberapa waktu terakhir—termasuk korban asal Sulut yang diselamatkan dari Kamboja—menjadi salah satu dorongan utama dalam penelitiannya.
Program Khusus Menuju Zero TPPO di Sulut
Irjen Roycke mengungkapkan bahwa hasil penelitiannya akan diterapkan dalam program strategis Polda Sulut.
“Kami akan menyusun program bertahap dengan harapan Sulawesi Utara menuju zero kasus TPPO. Fokusnya pada pencegahan perekrutan, karena dalam penelitian saya terlihat jelas bagaimana organized crime bekerja,” ujarnya.
Program tersebut akan melibatkan, Pemerintah daerah Dinas Tenaga Kerja, BP2MI, Imigrasi, Tokoh masyarakat, dan tokoh agama, Lembaga pendidikan, serta Media.
“Kami harus bergerak bersama. TPPO bukan hanya kejahatan terhadap individu, tapi juga merusak masa depan keluarga dan daerah. Karena itu kerja sama semua pihak menjadi kunci,” tegas Kapolda.
Kebanggaan bagi Minahasa Selatan
Raihan gelar doktor dengan predikat Cumlaude ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Minahasa Selatan. Irjen Roycke tidak hanya mengharumkan nama daerah asalnya, tetapi juga membuka jalan bagi kontribusi nyata dalam pemberantasan kejahatan perdagangan orang di tingkat daerah, nasional, hingga internasional.
