Barometer.co.id-Manado. Dalam Rangka Optimalisasi Penanganan Stunting se-Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2025, Bupati Minahasa Selatan, Frangky Donny Wongkar, SH, Rabu 26 November 2025 hadir di Hotel Aryaduta Manado sekaligus membuka kegiatan Penguatan Kompetensi Kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia (KPM)
Kegiatan ini merupakan langkah strategis Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan untuk memperkuat kapasitas kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dasar dalam percepatan penurunan stunting.
Para kader memegang peran penting dalam pemantauan tumbuh kembang anak, penyuluhan gizi, literasi kesehatan keluarga, serta pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif di tingkat desa dan kelurahan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum peningkatan profesionalitas, ketelitian, dan integritas para kader sehingga mampu menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing dan memastikan setiap anak memperoleh hak tumbuh kembang yang optimal.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan menegaskan komitmen untuk memperkuat mekanisme layanan kesehatan masyarakat, meningkatkan kualitas intervensi pencegahan stunting, serta memastikan upaya percepatan berjalan efektif, berkelanjutan, dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Pembangunan manusia ditempatkan sebagai fondasi masa depan daerah, sehingga penanganan stunting menjadi prioritas utama. Dampaknya terhadap kemampuan belajar, perkembangan otak, produktivitas, dan kualitas hidup jangka panjang menjadikan stunting ancaman nyata bagi masa depan daerah dan berpengaruh langsung pada Indeks Pembangunan Manusia, terutama pada dimensi kesehatan dan pendidikan. Oleh karena itu, percepatan penanganan perlu dilakukan secara komprehensif, terutama pada periode seribu hari pertama kehidupan.
Meski IPM Minahasa Selatan menunjukkan tren positif, peningkatan kualitas layanan dasar tetap menjadi kebutuhan utama. Evaluasi lapangan menunjukkan sejumlah tantangan, seperti kapasitas kader yang belum merata, kendala penggunaan aplikasi pendataan, pemahaman manajemen kasus yang belum konsisten.
Kemudian koordinasi lintas sektor yang belum optimal, serta edukasi keluarga yang perlu diperkuat. Kegiatan penguatan kompetensi ini menjadi respons strategis untuk memastikan kader mampu menjalankan tugas secara komprehensif, mulai dari deteksi dini hingga edukasi gizi dan komunikasi efektif dengan masyarakat.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan mengimplementasikan dua program strategis BKKBN, yaitu GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) dan GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), yang menempatkan keluarga sebagai pusat intervensi.
Kedua program ini mempertegas bahwa penanganan stunting tidak hanya bertumpu pada layanan kesehatan, tetapi juga pada pengasuhan, keteladanan, dan kepedulian sosial di lingkungan keluarga.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan, Albertus Roni Santoso, S.H., M.H., yang juga selaku narasumber; serta 334 peserta yang terdiri atas Ketua Tim Pembina Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) se-Kabupaten Minahasa Selatan.
Bupati Minahasa Selatan turut didampingi oleh Pingkan Tamburian, S.H., Sekretaris Dinas yang mewakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, bersama segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan.(*/dni)
