Barometer.co.id – Amurang. Protokol kesehatan harus masih wajib diterapkan secara ketat. Buktinya meski sempat tidak ada lagi penambahan kasus, Minggu (16/05) satu orang warga Minahasa Selatan (Minsel) meninggal dunia lantaran terkena Covid-19. Sehingga hingga sekarang total sudah 39 orang meninggal dunia.

Satu warga yang dinyatakan meninggal diketahui berasal dari Kecamatan Tenga. Sebelumnya sempat menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit yang berada di Tateli. Jasad korban dikubur dengan protokol kesehatan yang ketat oleh tim satua tugas terdiri dari Dinas Kesehatan, Satpol PP, Polisi dan TNI.

“Memang benar tadi (kemarin, red) ada warga Minsel yang meningga dan dikubur dengan menetapkan protokol kesehatan Covid-19. Status korban masih kemungkinan Covid karena baru hasil positif rapid anti gen bukan PCr. Makanya kami akan melakukan pengecekan lagi hasil pemeriksaannya untuk memastikan,” tukas Kadis Kesehatan dr Edwin Schouten didampingi Kabid Djunaedy Watung, Minggu.

Lanjut dikatakannya saat ini masih akan menelusuri lagi dan terus mengkampanyekan penerapan 5 M berupa mencuci tangan, memakai masker,menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Selain kampanyekan 5 M, kami juga meneruskan program vaksinasi. Saat ini kami menargetkan untuk pelayan publik, guru dan warga lanjut usia (Lansia). Kami rencananya akan membuat pos-pos di desa untuk penyuntikan vaksin agar lebih mudah dijangkau warga, terutama kategori lansia,” terang Schouten.

Sedangkan saat ditanyakan Covid-19 dalam angka di Minsel, disebutkan total kasus sebanyak 608. Sudah dinyatakan sembuh 566 orang. Sedangkan yang meninggal dunia secara keseluruhan 39. Bukan tidak mungkin angka-angka ini bergerak naik bila masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.

“Selama status pendemi belum dicabut, kita jangan sampai lengah. Sebab bisa saja terjadi lonjakan Covid-19 seperti terjadi di India. Makanya saat liburan Idul Fitri ada himbauan dilarang mudik. Untuk saat ini di Minsel terdapat tiga kasus aktif,” sebutnya.

Informasinya ketiga warga yang sudah dinyatakan positif tersebar di tiga desa. Untuk warga Desa Tenga yang sudah dipastikan positif, sudah menjalani isolasi karena tidak ada gejala. Sedangkan dua lainnya warga Desa Pinapolangkow dan Tumaluntung harus menjali perawatan di rumah sakit,” pungkas Kadis Kesehatan Schouten.(jim)