Barometer.co.id-Bitung. Satwa liar sejatinya hidup di alam bebas sesuai dengan habitatnya. Kalaupun ada satwa yang dipelihara, sebaiknya dilakukan di tempat terbuka agar mereka bisa memiliki sedikit kebebasan untuk bergerak.

Sayangnya, sejumlah satwa liar yang ada di taman satwa Tandurusa Bitung dikurung dalam kerangkeng besi yang ukurannya kecil sehingga satwa tersebut tidak bebas bergerak. Sejumlah satwa yang dikurung dalam kerangkeng yang kecil di antaranya kukang, musang, monyet dan beberapa satwa lainnya.

Beberapa pengunjung Taman Satwa Tandurusa menyatakan keprihatinannya melihat kondisi satwa yang dikurung tersebut. “Kasihan satwa-satwa ini sepertinya kurang terurus. Apalagi ada yang dikurung dalam kurungan besi yang kecil. Mereka jadi tidak bebas bergerak dan hanya bisa diam dalam kurungan,” ujar Rita, salah satu pengunjung dari Manado.

Menanggapi hal ini, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Askhari Daeng Masiki mengatakan, pihaknya memang sudah menerima beberapa laporan terkait penangangan satwa di Taman Satwa Tandurusa tersebut. Pihaknya juga sudah beberapa kali menemui penglola dan pemilik untuk memberikan pembinaan agar merawat satwa di sana dengan baik.

“Taman Satwa Tandurusa Bitung memang memiliki izin memelihara satwa dan peragaan. Namun memang saat ini penanganan satwa di sana sepertinya mulai kendor. Kami sudah beberapa kali menemui dan menegur pemilik taman satwa tersebut agar mengelola dengan baik,” kata Askhari, Jumat (04/03).

Ia mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan kembali memanggil pengelola. “Rencananya kami akan memanggil kembali mereka dalam waktu dekat ini untuk memberikan pembinaan,” jelas Askhari.

Terkait satwa yang dikurung dalam kerangkeg, Novita Tandi, Koordinator Kerjasama dan Pemanfaatan BKSDA Sulut mengatakan, jika memang satwa sudah terbiasa hidup dalam kerangkeng maka tidak masalah. “Kalau memang satwa tersebut sudah terbiasa hidup dalam kerangkeng maka tidak masalah. Justru kalau dilepaskan mereka kemungkinan tidak akan bertahan,” katanya.

Namun ia menambahkan, pengelolaan taman satwa tersebut memang sudah menjadi perhatian BKSDA Sulut. Pihaknya sudah beberapa kali mengingatkan bahkan memberikan peringatan kepada pengelola dan pemilik agar mengurus satwa dengan baik.(jm)