Amurang – Atlit Minahasa Selatan (Minsel) yang berprestasi pada ajang Pekan olahraga provinsi (Porprov) 2018 dijanjikan mendapat bonus pembinaan. Namun sayang hingga kini janji yang diberikan oleh Ketua KONI James Kojongian tinggalah janji tanpa realisasi.
 Sebelumnya harapan atlit berprestasi sempat kembali hidup setelah Pemkab Minsel mengucurkan kembali dana hibah kepada KONI sebesar Rp 700 juta. Meski dimasa Pendemi dimana seharusnya tidak ada kegiatan. Nah dana hibah ini diharapkan dapat digunakan untuk pemberian bonus yang tidak terealisasi di tahun 2018.

Namun sayangnya, sampai mendekati akhir 2020 tidak ada tanda-tanda KONI Minsel membagikan dana hibah kepada atlit. Tak heran bila atlit-atlit, oficial dan pelatih merasa kecewa. Apalagi dengan tidak adanya kegiatan olahraga, dana hibah dapat digunakan untuk membayar bonus yang telah lama dijanjikan.

“Kami sangat berharap KONI ataupun Pemkab Minsel dapat menyelesaikan ‘hutang’ bonus bagi atlit. Nah apalagi dengan adanya hibah yang diberikan Pemkab Minsel pada KONI. Tapi sekali lagi anggaran tersebut tidak juga tembus ke atlit. Lalu dikemanakan anggaran sebesar Rp 700 juta dipergunakan? Secepatnya kami minta KONI dapat menjelaskan kemana saja dana hibah diperuntukkan,” pinta Sampel Kasenda, pengurus cabang olahraga Wushu.

Meski tahun ini dapat dipastikan janji KONI tidak akan terealisasi, atlit peraih medali di Porprov masih ada harapan. Informasi yang diperoleh media ini, ada usulan di APBD untuk menganggarkan pemberian bonus sebesar Rp 400 juta. Meskipun demikian, untuk realisasi masih banyak halangan. Ini dikarenakan banyak kegiatan-kegiatan yang diajukan oleh TAPD Bupati Tetty Paruntu tidak menunjukan keberpihakan pada masyarakat.
“Kami berharap aggota DPRD yang duduk di Banggar (Badan anggaran, red) dapat memperhatikan nasib atlit yang sudah membawa nama daerah. Kalau perlu anggaran-anggaran lain yang tidak mendesak dapat ditunda. Apalagi janji bonus sudah lewat dua tahun. Setidaknya ini dapat menjadi penyemangat bagi atlit-atlit. Anggarannya tidak besar tapi sangat berarti. Daripada menunggu dana hibah KONI yang tidak sampai-sampai, baiknya ditata lewat APBD,” pintanya.(nov)