Barometer.co.id-Manado. Olly Dondokambey dan Steven Kandouw dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara periode 2021-2024 di Istana Negara, Senin (15/02). Pada hari yang sama, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut merilis angka kemiskinan di Sulut yang bertambah 7,25 ribu orang.
Tentu saja rilis yang dilakukan BPS Sulut ini tidak ada kaitannya dengan pelantikan Olly Steven. Sebab BPS Sulut mengikuti rilis secara nasional yang dilaksanakan pada Senin 15 Februari 2021.
Namun yang pasti, tugas sudah menanti pasangan Olly Steven pada periode kedua mereka ini untuk mengentaskan kemiskinan di Sulut. Apalagi dalam dua semester terakhir, angka kemiskinan Sulut meningkat. Pada September 2019, angka kemiskinan Sulut 7,51 persen, kemduian pada Maret 2020 naik menjadi 7,62 persen dan pada September 2020 kembali naik menjadi 7,78 persen.
Plt Kepala BPS Sulut, Norma Regar menyampaikan, penduduk miskin di Sulut pada bulan September 2020 mengalami peningkatan dibanding bulan Maret 2020 maupun September 2021. Pada September 2020, penduduk miskin di Sulut sebanyak 195,85 ribu orang, atau 7,78 persen dari penduduk Sulut.
Jika dibandingkan dengan bulan September 2020, peduduk miskin di Sulut bertambah 3,48 ribu orang. Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan September 2019 bertambah 7,25 ribu orang.
Norma mengatakan, penduduk miskin adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Pada September 2020, peranan komoditas makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih tinggi dibandingkan komoditas non makanan. Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2020 adalah sebesar 77,02 persen. Kondisi ini tidak jauh berubah dibandingkan kondisi Maret 2020 yaitu sebesar 76,95 persen.
“Jenis komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, tongkol/tuna/cakalang. Sementara komoditas non makanan yang memiliki pengaruh besar terahdap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan adalah perumahan,” kata Norma.
Walaupun penduduk miskin di Sulut naik, namun persentasenya berada di bawah nasional. Di mana angka kemiskinan nasional pada September 2020 mencapai 10,19 persen. Di pulau Sulawesi, Sulut pun memiliki persentase penduduk miskin paling sedikit. Provinsi Sulawesi Selatan memiliki penduduk miskin 8,99 persen, Sulawesi Barat 11,50 persen, Sulawesi Tenggara 11,69 persen, Sulawesi Tengah 13,06 persen dan Gorontalo 15,59 persen.(jm)