Barometer.co.id – Amurang. Pada tahun ini, jatah penerimaan guru honorer di Minahasa Selatan (Minsel) sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) terbilang kecil. Hanya 29 saja bila dibandingkan dengan jumlah guru honorer sebanyak kurang lebih 900-an.

Minimnya penerimaan P3K untuk guru honorer lantaran Pemkab Minsel pada tahun 2020 tidak mengusulkan ke pemerintah pusat dan tidak akibatnya tidak dapat menganggarkan pada APBD 2021. Tak pelak ratusan guru honorer yang telah mengabdikan diri lebih dari 10 tahun menyatakan kekecewaannya serta mendatangi kantor DPRD.

Perwakilan guru honorer di kantor DPRD diterima oleh Ketua Fraksi Primanas, Jacklyn Koloay. Pada pertemuan tersebut mereka meminta agar nasibnya dapat diperjuangkan. Apalagi selama ini sebagai guru honorer yang dibayar menggunakan dana BOS, hanya terima gaji rata-rata Rp 200 ribu/bulan.

Mendapat keluhan dari tenaga guru honorer, Koloay berjanji akan memperjuangkan. Bahkan saat itu juga langsung memfasilitasi mempertemukan dengan Bupati Franky Donny Wongkar (FDW) yang memberikan respon positif. Bahkan berjanji akan memperjuangkan, setidaknya untuk tahun depan.

“Perjuangan guru honorer sudah dari tahun lalu disampaikan pada kami. Namun sayang pemerintahan sebelum ini tidak mengusulkan ke pemerintah pusat, makanya formasi tahun ini sangat sedikit. Itupun sebenarnya hanya tambahan karena dari pemerintah pusat mendesak agar ada pengusulan. Maka dari itu tahun hanya sedikit saja, sesuai kemampuan anggaran,” papar Koloay yang juga ketua DPD Perindo Minsel.

Pada pertemuan yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Stefanus Lumowa, guru honorer yang didampingi Jacklyn Koloay memintakan agar tahun depan formasi P3K dapat ditingkatkan lagi. Bahkan bila diperbolehkan seluruh. Pengangkantan ini dipastikan dapat mempengaruhi kualitas mengajar dari para guru.

Menanggapi keluhan dan sekaligur harapan dari guru honorer, Bupati langsung memerintahkan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mengusulkan untuk penerimaan P3K tahun depan. Tidak tanggung-tanggung, jumlah yang diusulkan sama dengan jumlah tenaga guru honorer.

“Terimakasih sudah menyampaikan aspirasinya pada kami. Guru merupakan instrumen penting pada pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia, red). Untuk itu saya sudah perintahkan pada Disdikpora dan BKD mengusulkan 900 formasi guru di P3K. Saya sendiri akan memperjuangkannya agar seluruhnya dapat terakomodir,” papar FDW.

Dari kalangan guru honorer menyampaikan terimakasih pada Bupati Franky Donny Wongkar Wakil Ketua DPRD Stefanus Lumowa dan Ketua Fraksi Primanas Jacklyn Koloay. Sekaligus juga mengharapkan apa yang diperjuangkan dapat berhasil tahun depan.(jim)