Barometer.co.idJakarta. Persentase jumlah siswa yang menempuh pendidikan tinggi, disebut Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi, terus naik setiap tahun. Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat pada Tahun 2018, APK perguruan tinggi mencapai 30,19 persen. Tahun 2019 meningkat menjadi 30,28 persen. Tahun lalu, angkanya menembus 30,85 persen.
Namun bekal ijazah, tak menjamin lulusan mudah mendapat pekerjaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan kompetensi lulusan perguruan tinggi, sebagai kunci terserapnya mereka di dunia kerja.
“Untuk meningkatkan kompetensi lulusan, kami aktif menjalin kerja sama dengan 38 institusi pendidikan tinggi luar negeri. Sebanyak 73 mahasiswa Universitas Pertamina telah mengikuti pembelajaran di kampus mitra yang tersebar di berbagai belahan dunia. Sebaliknya, sejumlah 48 mahasiswa asing belajar di kampus kami,” ungkap Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS., Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama Universitas Pertamina, Rabu (05/05).
Universitas Pertamina juga gencar membangun kolaborasi penelitian dan pertukaran staf pengajar dengan berbagai kampus tersohor di luar negeri. Program semacam ini, masih jarang dijumpai di kampus-kampus lain.
Seperti yang dilakukan dengan Malaysia Multimedia University (MMU) pada Tahun Ajaran 2020/2021 ini. Sebanyak enam dosen dari MMU mengajar di Universitas Pertamina. Sebaliknya, tujuh dosen Universitas Pertamina mengajar mahasiswa MMU selama satu semester.
Ke depan, program ini terus diperluas bersama Universiti Teknologi PETRONAS, milik perusahaan minyak dan gas nasional Malaysia; Quest International University Perak, Malaysia; Kazguu University, Kazakhstan; University of Namibia; National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Taiwan; dan Kanazawa University, Jepang.
Hartati Varadifa, mahasiswa Program Studi Komunikasi Angkatan 2018, menceritakan pengalamannya belajar di Malaysia Multimedia University (MMU). “Saya jadi lebih terbuka dalam menyikapi perbedaan. Kami juga mendapat pembelajaran contoh kasus, yang tidak ada di Indonesia. Selain itu, para dosen juga sering menceritakan pengalaman mereka dalam melakukan penelitian terkait isu-isu yang unik dan langka,” cetusnya.
Bagi siswa siswi SMA yang ingin kuliah di Universitas Pertamina dan mendapat kesempatan mengikuti pertukaran pelajar, saat ini tengah dibuka Seleksi Nilai Rapor untuk Tahun Akademik 2021/2022. Seleksi ini merupakan seleksi tanpa tes. Informasi lengkap pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran.
Universitas Pertamina juga menyiapkan hingga 16 jenis beasiswa yang dibuka setiap semester. Informasi syarat dan ketentuan, tata cara dan periode pengajuan, serta jenis beasiswa dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/beasiswa.(jm)