Barometer.co.id-Manado. Stok minyak goreng di Sulawesi Utara saat ini mencapai 1,5 juta liter. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sulut selama 21 hari.
Kepala Bidang Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut, Ronny Erungan mengatakan. “Stok minyak goreng yang ada di pabrikan maupun distributor di Sulut memiliki ketahanan selama 21 hari. Namun ketahanan itu dengan asumsi stok tersebut hanya dijual di Sulawesi Utara,” kata Erungan kepada wartawan, Selasa (22/03).
Stok minyak goreng tersebut menurut Erungan memang bukan hanya untuk konsumsi di Sulawesi Utara, melainkan di provinsi tetangga seperti Gorontalo dan Maluku Utara.
“Dua pabrik minyak goreng di Bitung saat ini memiliki stok yang cukup, yakni Multi Nabati Sulawesi 197 ton dan Agro Makmur Raya 900 ton. Untuk Bimoli saat ini memang belum berproduksi karena bahan baku CPO belum masuk. Namun mereka sudah menyatakan kalau Jumat nanti CPO sudah masuk sehingga mulai Senin mereka mulai kembali berproduksi,” jelasnya.
Terkait harga di pasaran yang masih tinggi, ia mengatakan sebenarnya stok minyak goreng di distributor saat ini masih dibeli dengan harga HET. Jadi seharusnya dijual tidak tidak terlalu mahal. Namun ia juga mengakui ada distributor yang sudah menjual kepada distributor Rp21.000 sampai Rp23.000 per liter, sehingga di tingkat pengecer bisa Rp24.000 per liter.
“Kalau semua parbik sudah berproduksi, maka stok akan bertambah. Dengan demikian diharapkan harga akan turun. Kami pun mengimbau masyarakat tidak perlu panic buying, sebab stok cukup,” ujarnya.(jm)