Barometer.co.id-Manado. Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggelar Sensus Penduduk (SP) 2020 Lanjutan pada bulan Mei hingga Juni 2022. Melalui SP2020 Lanjutan ini, BPS akan memotret data penduduk terkini agar dapat mengoptimalkan bonus demografi yang saat ini sedang terjadi di Indonesia.

SP2020 Lanjutan ini akan digelar secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Utara. SP2020 Lanjutan ini merupakan kelanjutan dari SP2020 yang dilakukan pada September 2020 maupun sensus online pada bulan Mei 2020.

Kepala BPS Sulut, Asim Saputra mengatakan, karena pada tahun 2020 pandemi Covid-19 sangat tinggi, sehingga sensus tidak bisa dilakukan dengan maksimal. Asim mengatakan, pada SP2020 Lanjutan ini, petugas sensus kembali akan melakukan sensus door to door. Namun selain itu, BPS juga akan melakukan wawancara secara lengkap kepada sebagian penduduk.

“Secara nasional, BPS akan mengambil sample kepada 2,9 juta Kepala Keluarga. Sedangkan di Sulawesi Utara akan dilakukan kepada 69.408 Rumah Tangga. Sample tersebut akan dilakukan di 4.338 blok sensus atau wilayah kerja statistik,” kata Asim saat sosialisasi SP2020 Lanjutan bersama media dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kamisi (21/04).

Ia mengatakan, tadinya ada 99 pertanyaan yang akan ditanyakan kepada masyarakat. Namun kemudian dikurangi menjadi 83 pertanyaan yang merupakan kompilasi beberapa info penting, seperti pendidikan, kesehatan, karkakteristik usia, hingga disabilitas.

Melalui SP2020 Lanjutan ini BPS juga akan memotret parameter demografi yang saat ini sedang dialami di Indonesia, yakni penduduk usia produktif sangat besar jumlahnya. “Dari data tersebut nantinya akan menjadi tolok ukur untuk melihat apakah peluang angka harapan hidup dapat meningkat atau bagaimana,” kata Asim.

Untuk SP2020 Lanjutan ini, BPS Sulut menyiapkan 1.276 petugas yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Petugas di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa yang paling banyak yakni 137 orang. Para petugas tersebut tengah dipersiapkan selama empat hari agar benar-benar siap melakukan sensus ini.

“Mereka diberi upah sedikit di atas UMP. Sehingga akan ada banyak dana yang mengalir sampai ke desa-desa dan bisa berimbas pada peningkatan ekonomi,” ujarnya.

Demi lancarnya SP2020 Lanjutan ini, Asim meminta masyarakat kooperatif dan menerima petugas sensus dengan baik. Ia juga meminta agar masyarakat dapat memberikan jawaban benar sebab data kependudukan ini sangat penting.

“Kami akan melakukan sosialisasi lewat berbagai sarana agar masyarakat mengetahui pelaksanaan SP2020 Lanjutan ini,” kata Asim yang juga meminta media ikut mensosialisasikan pelaksanaan SP2020 Lanjutan ini.(jm)