Barometer.co.id-Kotamobagu. PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan stok Pertalite dan Pertamax di Kotamobagu aman. Pada posisi Kamis, 5 Mei 2022 jam 10.00 WITA, rata-rata stok Pertalite di lima SPBU Kotamobagu di atas 19 KL sedangkan Pertamax di atas 7 KL. Sedangkan stok Pertamax 1.600an KL dan penyaluran Rata-rata harian 60 KL.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali, mengatakan suplai utama BBM di Kotamobagu berasal dari Integrated Terminal Bitung. Dan stok di IT Bitung saat ini juga sangat aman, yakni mencapai 11.000 an KL, dengan rata2 penyaluran harian 1.000 KL per hari.

“Stok Pertalite dan Pertamax di SPBU Kotamobagu tidak kosong. Begitu juga dengan stok di Integrated Terminal Bitung sangat aman,” kata Laode.

Adapun untuk Stok BBM jenis Pertalite di Sulawesi menurut Laode berada pada angka 54.000an KL dengan penyaluran Rata-rata harian 7.000 KL. Sedangkan stok Pertamax di Sulawesi berada pada angka 16.500 KL dengan Penyaluran Rata-rata Harian 622 KL. “Kondisi ini menunjukkan stok termasuk aman,” jelasnya.

Ia mengatakan, terkait adanya isu banyak pengecer yang menjual Pertalite, pihaknya mengajak masyarakat serta pemda dan aparat berwenang untuk dapat melaporkan dan menindak hal tersebut.

“Karena sebagaimana kita ketahui terkait adanya perubahan aturan Perpres 191 tahun 2014 untuk Jenis Bahan Bakar Penugasan (JBKP) yang tertuang pada Perpres No. 117 tahun 2021 bahwa ditetapkan Pertalite sebagai JBKP dan kuotanya diatur oleh Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian ESDM melalui BPH Migas. Sehingga pembelian BBM Pertalite untuk umum menggunakan jerigen dilarang kecuali mempunyai surat rekomendasi dari instansi terkaitterkait,” kata Laode.

Pertamina menurut Laode pun telah mengeluarkan edaran bahwa SPBU harus menyalurkan sesuai dengan aturan atau SOP yang ada yaitu tidak melayani jerigen dan langsung ke kendaraan.

“Apabila masyarakat menemukan adanya ketidaktersediaan BBM ataupun menemukan kejadian lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kami, kami membuka layanan konsumen Pertamina Call Center 135 untun menindaklanjuti keluhan masyarakat,” ujarnya.(jm)