Barometer.co.id-Manado. Kota Manado memiliki 12.380 titik Penerangan Jalan Umum (PJU). Namun dari jumlah tersebut ,hanya 7.000 titik yang menyala sedangkan sisanya tidak menyala. Untuk itu, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Manado menargetkan sampai akhir tahun 2022 nanti, 11.000 titik PJU sudah menyala.

“Sampai dengan pekan lalu atau minggu pertama Juni, kami telah mengganti lampu yang rusak di 1.700 titik. Targetnya sampai dengan akhir tahun kami bisa menyalakan hingga 11.000 ribu titik,” kata Kepala Dinas Perkim Kota Manado, Peter Eman, Rabu (15/06).

Ia mengatakan, sebenarnya PJU di Kota Manado sebanyak 15.580 titik. Jumlah tersebut telah diskinkronkan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dengan PLN. Pendataan titik PJU menurut Emat dilakukan secara bersama antara Pemkot Manado dan PLN sehingga saat ini datanya sudah sama.

Namun dari 15.580 titik PJU menurutnya ada yang rusak yakni sebanyak 3.200 titik. PJU yang rusak tersebut sudah dicabut dan dikeluarkan dari tagihan. Sisanya 12.380 titik PJU, namun yang menyala saat ini hanya 7.000 titik.

Dinas Perkim Manado menurut Eman memiliki dua program terkait PJU. Pertama adalah mengganti lampu merkuri yang menyala dengan LED menyala dan kedua mencabut lampu merkuri yang tidak menyala. Dengan demikian tidak lagi masuk dalam tagihan sehingga bisa menghemat pembayaran iuran kepada PLN. Peggantian lampu tersebut terutama dilakukan di jalan utama, seperti di Boulevard.

“Saat ini kami menerapkan sistem taksasi untuk membayar tagihan PJU kepada PLN. Namun kami akan merubahnya dengan menggunakan meter sehingga yang dibayarkan sesuai dengan pemakaian,” katanya.

Dengan mengeluarkan PJU yang rusak dari tagihan PLN, menurut Eman penghematan yang didapat cukup besar. Dari biasanya pembayaran tagihan PJU ke PLN mencapai Rp2,4 miliar, pada bulan Mei lalu hanya sekitar Rp1,7 miliar.(jm)