Barometer.co.id – Amurang
Pemilihan Hukum Tua (Pilhut) di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) saat ini sementara berlangsung dalam tahapan-tahapan oleh panitia Pilhut. Diketahui ada 42 desa yang akan melaksanakan pesta demokrasi ini.
Pastinya untuk merebut kursi sebagai hukum tua terpilih tentunya masyarakat berharap kepada calon hukum tua yang benar-benar untuk mensejaterahkan rakyat yang bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme serta bertanggung jawab dalam pembangunan di segala sektor.
Kali ini salah satu calon hukum tua yang datang mencalonkan diri atas keinginan dan kerinduan masyarakat secara umum di Desa Poigar Dua, Kecamatan Sinonsayang. Figur yang mendapat banyak dukungan dari semua lapisan masyarakat ini tidak lain adalah Bapak Ampel Doskar Rondonuwu.
Disampaikan oleh sejumlah pendukungnya, figur Ampel memang maju Pilhut karena didorong oleh masyarakat yang menginginkan kepemimpinannya. Hal ini tidak lepas dari figur Ampel yang dikenal sangat merakyat dan memiliki kepedulian.
Dukungan pada Ampel juga tidak lepas dari kerinduan masyarakat dipimpin oleh Kumtua definitif. Bagaimana tidak Pilhut yang ditunggu-tunggu sejak tahun 2015 hingga 4 pejabat hukum tua dari ASN silih berganti menjabat didesa tersebut dan akhirnya saat ini dibukanya Pilhut.
Maka tidak sedikit simpatisan, sekira tiga ratus hingga menghampiri 4 ratusan warga menghantar pak Ampel pada saat mendaftar calon hukum tua di sekretariat Pilhut. Usai mendaftar diarak kembali untuk keliling kampung menuju kediamannya.
“Pertama-tama saya bersyukur kepada Tuhan karena Dia yang mengerakkan hati nurni dan niat warga untuk saya menjadi calon hukum tua di saat ini. Dan sebagai amanah dari warga saya berterima kasih dan saya akan menjalankan amanah itu dengan baik, bersih dan bertanggung jawab demi kesejateraan warga dan pembangunan yang menyentuh kebutuhan seluruh warga yang ada,” ujar Ampel suami tercinta dari istri Riane Pangkey S.Pd. M.Pd.
Ampel yang di karunia dua orang anak diantaranya anak pertama Arto rondonuwu SH, dan anak kedua Yulli rondonuwu SH ini menyampaikan kalau dirinya tidak takabur walapun rakyat mendukung sepenuhnya.
“Namanya pesta demokrasi seperti ini pasti setiap calon ingin menang dan mempunyai strategi masing-masing, olehnya saya tidak takabur walapun notabene rata-rata warga menginginkan saya ikut di Pilhut, dan menjadi hukum tua, pastinya saya juga tidak akan mengecewakan mereka dari tahapan ini sampai saya jadi hukum tua nantinya,” pungkas Ampel pensiunan Pegawai Negeri ini.
Ampel merupakan sosok yang sangat bertanggung jawab dalam pekerjaan dan tertib waktu yang disertai kejujuran tinggi.
“Saya masuk sebagai ASN sejak tahun 1972, kerja saya hanya melayani Gubernur Sulawesi Utara, sebagai driver pribadinya. Sudah 10 Gubernur saya lewati kerja itu, jadi saya sudah terlatih dengan tepat waktu, bertanggung jawab dan kejujuran yang sangat tinggi yang harus saya lakukan. Dari gubernur H.V Worang, Willy Lasut, Erman Harirustam, GH Mantik, CK Rantung, E.E Mangindaan, AJ Sondakh, Lucky Korah, SH Sarundajang dan Sonny Sumarsono. Dan saya pensiun 3 D,” kata Ampel kelahiran, 5 Oktober 1953 ini.
Menurut Ampel ketika dirinya terpilih menjadi hukum tua pilihan rakyat, ini merupakan sebuah pengabdian bagi masyarkat dan terlebih ingin mewujudkan kampung halaman yang ia tinggal saat ini untuk lebih baik dan makmur.
“Membangun Poigar 2 lebih baik, mengembangkan perekonomian masyarakat khususnya pertanian, perikanan, Pendidikan dan kesehatan msyarakat, tak melupakan pembangunan yang ada didesa nantinya, seperti jalan desa, sarana prasarana jalan produksi pertanian/perkebunan yang diiringgi dengan drainase yang cukup baik, ketika pembangunan jalan produksi pertanian ada drainase bagus maka jalan tersebut awet dan tidak cepat rusak sehingga tidak mubasir,” tutup Ampel yang sudah di karunia dua orang cucu.
Sementara itu istri terkasinya sangat mendukung dan mensuport bila sang suami menjadi hukum tua.
“Apa yang menjadi kerinduan suami saya, terlebih menjadi hukum tua apalagi pilihan rakyat, saya sangat mendukung dan berdoa buat suami saya, dan saya sedikit tidaknya apa-apa yang menjadi kerinduan masyarakat disini saya tahu, karena saat ini saya masih aktif menjadi anggota BPD di desa,” imbuh Riane Pangkey, pensiuan kepala sekolah SMP N 2 Perkamil.(jim)