Barometer.co.id – Amurang
Pemerintah pusat mengeluarkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebelum mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada akhir pekan kemarin. Pemberian bantuan sebagai bentuk kompensasi pada warga terdampak.
Sejumlah sopir angkutan kota (Angkot) di Amurang mengusulkan agar mereka juga dapat diberikan BLT. Mereka beralasan merupakan salah satu kelompok masyarakat yang terdampak oleh kenaikan BBM. Namun selama ini tidak pernah menerima bantuan.
“Harapan kami pemerintah juga ikut memperhatikan keluarga sopir. Selama ini tidak penerima menerima bantuan. Makanya kali ini kami mohon agar dapat masuk sebagai penerima BLT. Apalagi BLT yang disalurkan banyak sehubung kenaikan harga BBM,” pinta Benyamin Tambajong, Kamis (08/09).
Sementara itu sebelumnya sopir Angkot jalur Amurang-Tumpaan telah mendatangi kantor DPRD Minsel. Mereka memintakan agar tarif angkot dinaikkan disesuaikan harga BBM.
Atas usulan ke DPRD langsung diproses bersama instansi terkait. Akhirnya permohonan sopir angkot diterima dan tarif dinaikkan.
“Harga tarif efektif Amurang – Tumpaan mulai Selasa (06/09) jauh dekat umum Rp 7000. Anak sekolah Rp 4000. Kami bersukur akhirnya SK sudah dikeluarkan, sehingga ada tarif resmi,” paparnya.
Namun dia juga mengeluhkan. Meski ada kenaikan tarif, setoran pada pemilik mikrolet juga ikut naik. “Sebelumnya masih Rp 80 ribu, sekarang sudah 100 ribu per hari,” keluhnya.(jim)