Barometer.co.id – Amurang
Terbakarnya pasar 54 Amurang terjadi pada hari Jumat (30/09) lalu justru membawah berkah atau rejeki bagi pembeli besi tua.

Melihat kesempatan ini tidak di sia-siakan oleh bapak Hasan. Pembeli besi tua yang merupakan pendatang dari Jawa Lumajang yang berdomisili di Desa Lopana, Kecamatan Amurang Timur.

Bersama tiga rekannya, Hasan datang ke lokasi pasar 54 Amurang yang terbakar untuk membeli sisa bahan bangunan, barang lain  seperti seng, kompor, tabung dan barang lainnya dari logam besi.

Menurut Hasan, besi tua jenis seng dan lainnya setelah dibeli dari pemilik toko dan kios yang menjadi korban kebakaran akan dijual kembali kepada panampung. Perkilonya seribu rupiah hingga seribu lima ratus rupiah.

“Saya beli seng bekas terbakar ini dengan cara memborongnya. Kalau beli dengan cara ditimbang perkilonya lima ratus rupiah. Tetapi lihat kondisi kalau banyak yang rusak termakan api terpaksa saya beli dengan cara memborong. Kalaupun ditimbang satu persatu akan memakan waktu,” ujar Hasan.

Harga yang sudah dibeli olehnya bervariasi dengan harga borong seratus ribu hingga seratus lima puluh ribu. Harga variasi tersebut melihat sedikit banyak jumlah seng dan tingkat kerusakannya.

“Harga beli sesuai kesepakatan, harga seratus ribu rupiah hingga seratus lima puluh ribu keatas. Dari siang sampai ini sore saya beli seng dan saya kumpul sudah habis satu juta rupiah, lain lagi dengan 3 teman saya yang lainnya,” ungkap Hasan dengan semangat.

Menurut Hasan hasil pembelian seng dan besi tua ini akan dijual kembali ke penampung di Desa Lopana, Amurang Timur.

“Setelah ini saya jual kembali seng-seng ini dan besi tua lainnya ke penampung atau bos kami. Kebetulan bos sama dari Jawa Lumajang. Setahu saya besi-besi tua ini di tampung digudang Desa Lopana di rumah bos saya. Kalau sudah banyak kemudian dikirim ke Surabaya karena disana pusat penampung besi tua,” imbuh Hasan sambil tersenyum sumeringah.

Sementara itu Anto salah satu pemilik kios penjual bakso yang juga korban kebakaran tak mengelak kalau seng miliknya dibeli murah oleh pedagang besi tua.

“Ya biar sajalah hitung-hitung juga membagi rejeki, seng saya dihargai 125 ribu rupiah, banyak yang rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Untung saja mereka masih beli seng-seng bekas terbakar ini dari pada saya tidak tau mau buat apa. Niat saya mau buang sebelumnya, eh syukurlah masih ada harga,” ucap Anto pedagang bakso yang sudah puluhan tahun di pasar 54 Amurang ini.(jim)