Barometer.co.id-Manado. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulawesi Utara memperkirakan pada bulan Desember 2022 ini, permintaan masyarakat akan meningkat, karena menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), yakni Natal dan Tahun Baru. Peningkatan permitaan ini menurut KPw BI Sulut berpotensi mendorong tekanan inflasi.

Andry Prasmuko.

“Beberapa komoditas yang secara musiman memberikan andil inflasi di akhir tahun antara lain Barito dan Angkutan Udara,” kata Kepala KPw BI Sulut, Andry Prasmuko.

Namun demikian menurutnya, upaya pemerintah dalam menjalankan mandat Presiden RI untuk melakukan extra effort pengendalian inflasi diharapkan mampu menahan tekanan inflasi Desember 2022. Untuk itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Utara terus berkomitmen untuk menggaungkan semangat penguatan sinergi dalam mengendalikan laju inflasi, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru yang berpotensi meningkatkan permintaan masyarakat.

“TPID Provinsi Sulut telah melakukan rapat koordinasi pengendalian inflasi secara rutin sepanjang November 2022, dan menyelenggarakan Gelar Pangan Murah pada 24-26 November 2022. Di samping itu, sesuai dengan arahan presiden untuk mengalokasikan 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk pengendalian inflasi, per Oktober 2022, TPID Sulut telah merealisasikan 43,90 persen dari total anggaran yang dialokasikan. Salah satunya untuk operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga pangan pokok, berdasarkan data dari Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulut,” ujar Prasmuko.

Ia mengatakan, TPID Kabupaten/Kota juga melakukan kegiatan pasar murah terjadwal di setiap kecamatan di Sulawesi Utara sepanjang bulan November-Desember untuk menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga di masyarakat.

Kemudian, dalam menindaklanjuti upaya urban farming dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), BI telah mendistribusikan ±40.000 bibit cabai pada November 2022, dan rencana akan disalurkan ±60.000 bibit pada Desember 2022. Melalui program tersebut, lebih lanjut diharapkan tekanan inflasi pada awal tahun 2023 dapat tetap terkendali.(jm)