Manado, Barometer.co.id
Perayaan upacara adat Tulude digelarĀ  Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe, Selasa (31/01) yang dirangkaikan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-598 kabupaten yang beribu kota di Tahuna tersebut.


Adapun perayaan ini dipusatkan di pendopo rumah jabatan Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven OE Kandouw bersama sejumlah pejabat di daerah maupun dari pusat.

Pada kesempatan itu, dimeriahkan juga dengan sejumlah pagelaran kebudayaan asli suku Sangihe seperti tarian adat, lagu-lagu adat, pemotongan tamo (kue adat) dan musik bambu. 

Sementara itu, sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat ke daerah-daerah terdepan dan terluar di Indonesia, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVII Kemendikbudristek Sri Sugiharta SS MPA pada kesempatan itu juga menghadiri pesta adat Tulude yang dirangkaikan dengan kunjungan kerja ke pemda setempat khususnya SKPD yang membidangi kebudayaan.

“Kunjungan kerja ini dimaksudkan juga untuk melihat potensi-potensi dan kekayaan warisan budaya di Kabupaten Sangihe baik warisan budaya bendawi (cagar budaya) maupun non bendawi (seperti adat istiadat, ritus, seni, bahasa, tradisi lisan, teknologi tradisional dan lain sebagainya,” ujar Sri Sugiharta, Jumat (03/02)

Ditambahkannya lagi, potensi warisan budaya non bendawi secara cepat terlihat karena ditampilkan dengan sangat baik sepanjang prosesi acara adat Tulude.

“Adapun untuk potensi warisan budaya bendawi, kami juga berkesempatan untuk mengunjungi sejumlah objek, seperti Makam Raja AA Bastiaan, Makam Raja M Mocodompis, Rumah Raja W Mocodompis dan beberapa objek menarik lainnya,” tukasnya.

Pada kesempatan itu, kami juga melakukan pertemuan dengan Kadis Dikbud Kabupaten Sangihe Drs Djoli Mandak MPd, sekaligus menginformasikan terkait perubahan nomenklatur unit pelaksana teknis yang membidangi kebudayaan di lingkungan Kemendikbudristek yang dahulunya terdapat dua UPT, yaitu Balai Pelestarian Cagar Budaya yang menangani warisan budaya bendawi dan Balai Pelestarian Nilai Budaya yang menangani warisan budaya tak benda, sekarang diganti menjadi satu UPT yaitu Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) yang menyatukan penanganan dua aspek warisan budaya (bendawi dan non bendawi).

“Jadi, untuk Provinsi Sulut dan Gorontalo, UPT yang beroperasional saat ini adalah BPK WIlayah XVII,” tukas Sri.

Dalam audiensi itu, pihaknya juga menekankan kepada Kadis Dikbud Sangihe untuk segera menindaklanjuti hasil penyusunan dokumen PPKD (Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah) dengan penetapan dokumen tersebut oleh bupati.

“Diharapkan juga, ke depan agar dapat ditindaklanjuti lagi dengan penguatan regulasi, seperti penyusunan perda/perbup bidang kebudayaan dan penetapan status warisan budaya bendawi sebagai Cagar Budaya dan penetapan warisan budaya tak benda menjadi Warisan Budaya Indonesia (WBI). Selain itu, secara khusus diharapkan untuk terus mendukung dan mempercepat proses penetapan Cagar Budaya,” tukasnya.

Diharapkan juga Pemkab Kepulauan Sangihe melalui dinas dikbud agar dapat mengikutsertakan peserta asesmen calon Tim Ahli Cagar Budaya yang rencananya akan digelar pada bulan Mei 2023 mendatang di Jakarta.

“Asesmen ini diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis dan Lembaga Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P-2 Kebudayaan,” harap Sri.

Seperti diketahui, Tulude berasal dari bahasa Sangihe dari kata “Manulude” yang artinya “menolak”. Dahulu, upacara adat Tulude dilaksanakan pada tanggal 31 Desember, malam saat pergantian tahun.

Saat itu, sebuah perahu kecil terbuat dari kayu (tatolang) ditolak/dilepaskan ke tengah laut yang disertai dengan kata-kata atau ucapan bahwa segala sesuatu yang buruk telah dilepaskan ke tengah laut dan telah meninggalkan kehidupan manusia, dengan kata lain yaitu sebagai penolak bala.

Masyarakat etnis Sangihe dan Talaud bukan hanya merayakan upacara ini di daerah mereka, akan tetapi sampai di daerah-daerah perantauan. Maksud dan tujuan pelaksanaan upacara ini yaitu sebagai media bersyukur pada Tuhan YME atas anugerah kehidupan di tahun yang lalu dan menerima kehidupan di tahun yang baru serta selalu dilindungi Tuhan.(eau)