Barometer.co.id-Manado. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tahuna, Sulawesi Utara, menyiapkan warga binaan pemasyarakatan menjadi terampil dalam menghasilkan suatu produk sebagai bekal setelah menjalani masa tahanan.
Kepala Lapas Tahuna Suharno, di Manado, Selasa, mengatakan pihaknya harus menyiapkan warga binaan yang terampil agar setelah bebas dari tahanan, mereka telah mempunyai keterampilan dan keahlian.
“Berbagai pelatihan diberikan kepada para warga binaan tersebut, supaya nantinya mereka dapat mandiri,” ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, kata dia, Lapas Tahuna melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Tahuna.
Ia menyebut beberapa materi pelatihan tersebut, antara lain pemanfaatan limbah atau bahan bekas seperti plastik dan kayu, untuk menjadi produk- produk yang menarik, sehingga bisa menarik masyarakat untuk membeli.
“Seperti membuat bunga dari sampah plastik, yang mempunyai nilai jual ataupun bisa menghiasi rumah,” ujarnya.
Selain itu juga pembuatan alat bantu di dapur seperti talenan atau tempat tatakan untuk memotong bahan baku memasak seperti daging dan sayur, serta pembuatan alat musik keroncong dari kayu pingkareng yang diambil dari limbah di pinggir pantai.
“Kemudian juga pembuatan meja klasik yang memiliki nilai ekonomis tinggi dari pohon-pohon yang tumbang di tepi pantai,” ujarnya.
Menurut dia, melalui pelatihan tersebut, para warga binaan akan kreatif, memiliki kemampuan, untuk menghasilkan produk yang bernilai, dengan bahan baku yang cukup tersedia.
Ia berharap melalui pelatihan ini, warga binaan ketika kembali ke tengah masyarakat dan keluarganya bisa mandiri dan tidak lagi melakukan perbuatan yang melanggar hukum.(ant)