Barometer.co.id-Jakarta. Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto unggul dalam berbagai simulasi dua putaran pemilihan presiden (pilpres).
“Dalam simulasi putaran kedua, baik simulasi satu nama maupun pasangan, Prabowo Subianto cenderung selalu unggul,” ujar Direktur LSI Djayadi Hanan dalam Rilis Hasil Survei Nasional LSI: “Peta Elektoral Pilpres dan Antisipasi Putaran Kedua”, dipantau dari kanal YouTube Lembaga Survei Indonesia, di Jakarta, Rabu.
Pada simulasi tertutup dua nama antara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melawan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo unggul dengan elektabilitas mencapai 46,7 persen, dan elektabilitas Anies Baswedan mencapai 39,2 persen. Sebanyak 14,1 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
“Jarak antara Ganjar dan Anies lebih dari 6 persen. Signifikan secara statistik, tetapi Ganjar belum memperoleh 50 persen,” ucap Djayadi.
Dengan demikian, sebesar 14,1 persen suara yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab menjadi signifikan untuk menentukan keunggulan Ganjar terhadap Anies Baswedan.
Di sisi lain, dalam simulasi Anies melawan Prabowo, LSI menunjukkan bahwa Prabowo unggul dengan elektabilitas mencapai 51,7 persen. “Keunggulannya signifikan terhadap Anies, karena Anies berada pada angka sekitar 36 persen,” ujar Djayadi.
Potensi kemenangan Prabowo, apabila berdasarkan data tersebut, cukup besar karena Prabowo sudah mencapai angka di atas 50 persen.
“Jadi, seandainya angka 12,5 persen yang menyatakan belum menentukan pilihan semuanya berpindah ke Anies, maka angka Anies masih di bawah 50 persen,” tuturnya menjelaskan.
Di sisi lain, apabila Ganjar berhadapan dengan Prabowo, survei LSI menunjukkan bahwa Prabowo unggul dengan elektabilitas sebesar 49,2 persen, sedangkan Ganjar mencapai 39,7 persen.
“Unggul-nya signifikan dibandingkan dengan Ganjar, hampir 10 persen jaraknya. Tetapi, masih ada 11,1 persen yang belum menentukan pilihan. Jadi, karena belum mencapai 50 persen, posisi Prabowo belum aman di sini, meski potensi menangnya besar,” ucap Djayadi.
Survei LSI dilakukan terhadap responden yang memiliki hak pilih, yakni yang sudah berusia di atas 17 tahun. Sampel survei itu dipilih secara acak (multistage random sampling) dan melibatkan 1.220 responden. Data survei diambil pada 12-17 April 2023.
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara yang dilatih.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.(ant)