Barometer.co.id-Manado. Wisata pantai dan laut menjadi andalan pariwisata Sulawesi Utara. Kebersihan pantai dan laut diyakini akan meningkatkan kunjungan wisatawan yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Sadar akan hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara melakukan kegiatan membersihkan pantai dan laut, khususnya di kawasan Malalayang Beach Walk, Manado. Aksi yang dikemas dengan tajuk Marijo Beking Bersih: Sapu Laut dan Sapu Pantai ini ikut melibatkan anak-anak untuk memperkenalkan mereka memilah sampah. Sementara untuk aksi sapu laut akan dilakukan oleh penyelam yang sudah disertifikasi.
Kegiatan yang digelar pada Rabu (09/08), dihadiri oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, Walikota Manado, Andrei Angouw, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara dan sejumlah pejabat lainnya.
Destry Damayanti menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Bank Indonesia terhadap kesehatan, kebersihan, lingkungan dan alam. “Semuanya harus kita jaga, karena ke depan kami melhat ecoturism menjadi salah satu tujuan wisata. Dan kita tahu, Sulawesi Utara terkenal dengan kawasan ataupun laut yang indah,” katanya.
Sulut menurut Destry memiliki objek wisata yang lengkap, ada laut, gunung dan kuliner. “Kalau kita bisa olah bersama, bersinergi, tentunya akan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Sulut, khususnya Manado,” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi rangkaian kegiatan yang dilakukan antara Bank Indonesia dan pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten/kota. Olahraga selam menurut Destry akan menjadi salah satu ikon pariwisata dunia. “Sehingga apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan pemerintah kabupaten/kota bisa menjadi salah satu triger untuk ke depanya kita memperkuat pariwisata di Sulut dengan mengembangkan dan memperkuat infrastruktur termasuk SDM,” kata Destry.
Andry Prasmuko menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Bank Indonesia untuk menambah atau meningkatkan kunjungan wisatawan ke Manado. “Harapanya, kalau itu bisa kita lakukan, kita bisa menjaga tempat-tempat wisata. Mungkin sekarang baru di sini, nanti akan berkembang ke daerah-daerah wisata yang lain. Itu akan memberi efek kunjungan wisatawan. Jika wisatawan meningkat, akan meningkatkan income yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Andry.
Ia menambahkan, walaupun sekarang pertumbuhan ekonomi sudah baik, namun untuk mempertahankannya perlu usaha tersendiri. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan 2 tahun 2023 sebesar 6,28 persen, jauh di atas nasional yang sebesar 5,17 persen.(jm)