BI Sulut Gelar Rabbani, Dirangkaikan dengan Kampanye CBP Rupiah dan Sosialisasi QRIS

Barometer.co.id-Manado. Menyambut Ramadan dan Idul fitri 2024, Bank Indonesia menyelenggarakan program “Ramadan Berkah Bersama Insan Bank Indonesia (Rabbani)”. Melalui Rabbani, Bank Indonesia akan menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan antara lain,  Kajian tarawih, lintas Nusantara, Kajian Anak Ramadan, Kunjungan ADG ke pesantren dan Buka Puasa Bersama.

Mengawali rangkaian kegiatan tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan Buka Puasa Bersama di Pondok Pesantren Darul Istigomah dengan mengundang 700 anak santri dari seluruh pesantren yang ada di kota Manado, Jumat (15/03/24).

“Kegiatan Rabbani merupakan upaya Bank Indonesia untuk selalu hadir setiap makna Indonesia, dengan menyambut bulan suci Ramadan melalui berbagai kegiatan sinergi dengan pesantren dan mesjid di Sulawesi Utara,” kata Kepala KPwBI Sulut, Andry Prasmuko.

Kegiatan ini menurut Andry juga dirangkaikan dengan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah sebagai rangkaian kegiatan CBP Rupiah Goes to Pesantren, ORIS dan Eksyar serta penyerahan PSBI ke mesjid Nurul Jariah dan Taman Mapanget Manado.

Ia mengatakan, dalam rangka pengembangan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian dan merawat fisik uang Rupiah tetapi juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh. Bank Indonesia melakukan refocusing edukasi Rupiah pada tiga aspek utama yaitu Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.

CBP Rupiah merupakan perluasan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian Rupiah (3D — Dilihat Diraba Diterawang) dan cara merawat Rupiah (5T — Tidak Melipat, Tidak Mencoret, Tidak Meremas, Tidak Membasahi, Tidak Menstaples) namun juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh.

Andry mengatakan, Bank Indonesia juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya ORIS, memperluas kepersertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idulfitri 1445 H.

Sejalan dengan itu, BI menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai. BI memastikan kesiapan (ketersediaan dan keandalan) sistem dan layanan kritikal BI untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan BI (tunai dan nontunai), termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran.

“Ramadan Idul Fitri maupun hari-hari besar lainnya merupakan momen bagi masyarakat untuk membelanjakan Rupiah. Di Ramadan Idul Fitri ini Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian Uang Rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang),” ujar Andry.

Belanja bijak menurut Andry diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan (tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian), belanja produk dalam negeri (khususnya produk UMKM), dan mengalokasikan dana secara tepat (berhemat dan menabung).

Tema Ramadan/idulfitri yang diusung tahun ini merefleksikan ajakan terseout, yakni “Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI): Bijak Gunakan Rupiah Di Bulan Penuh Berkah”.(jou)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *