Barometer.co.id-Manado. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Andry Prasmuko menyampaikan, erupsi Gunung Ruang di Tagulandang pada Rabu (17/04/24) lalu tidak berdampak pada perekonomian Sulut.

Akibat erupsi Gunung Ruang, bandara Internasional Sam Ratulangi Manado sempat tutup selama empat setengah hari, yakni dari Kamis 18 April sampai Senin 22 April siang. Hal ini menyebabkan tidak adanya penerbangan baik datang maupun berangkat dari Bandara Sam Ratulangi Manado. Distribusi barang pun terganggu. Begitu juga dengan tidak adanya penumpang.

“Transportasi yang terganggu mustinya perekonomian terpengaruh signifikan. Tapi ternyata hal itu tidak terjadi. Fluktuasi harga terjadi, tapi normal-normal saja seperti hari biasa. Tidak sampai seperti Natal kemarin atau peristiwa lainnya. Jadi tidak terpengaruh,” jelas Andry, Rabu (24/04/24).

Ia mengatakan, komoditas makanan pokok seperti beras, barito, minyak, daging ayam, telur bergerak biasa saja. Dampaknya terhadap komoditas tidak terlalu signifikan.

Tertundanya penerbangan menurut Andry juga berpengaruh terhadap orang yang akan berkunjung ke Manado. Harusnya, hal tersebut juga berpengaruh terhadap perekonomian, namun yang paling merasakan adalah perhotelan. Acara-acara juga harus ditunda karena tidak adanya penerbangan.

“Peluang income selama satu minggu juga berkurang. Tapi komoditas sejauh ini tidak meroket, tidak besar pengaruhnya,” jelas Andry.

Andry juga mengatakan belum melihat penutupan bandara selama hampir lima hari mempengaruhi harga tiket, sehingga belum juga terlalu berpengaruh terhadap inlfasi. “Dari pantauan harga secara online, belum terlihat adanya lonjakan harga yang signifikan. Oleh sebab itu diperkirakan belum akan mempengaruhi inflasi di Sulawesi Utara,” ujarnya.(jou)