Barometer.co.id-Manado. Musyawarah Provinsi (Musprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sulawesi Utara, yang digelar awal April 2024 lalu di salah satu Villa Kawasan Malalayang Manado, secara aklamasi memilih Drs Pontowuisang Kakauhe sebagai nakoda baru untuk masa bakti 2024-2028.
Sebanyak 14 utusan Kabupaten Kota yang memiliki hak suara tak ragu untuk memilih Sekum IPSI Sulut periode sebelumnya. Pengalaman mengurus organisasi pencak silat di Provinsi Sulawesi Utara dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, menjadi garansi bagi para pelaku olahraga beladiri asli Indonesia untuk memberikan kepercayaan kepada Pontowuisang Kakauhe.
Suatu hal yang wajar jika para pengurus IPSI Kabupaten Kota di Provinsi Sulawesi Utara memberikan kepercayaan kepada Kadispora Kota Manado tersebut. Sebab, dalam tiga periode terakhir dari kepemimpinan Herry Tombeng (dua periode) dan Ivan Lumentut, periode 2019-2023, Ponto, sebagai Sekretaris Umum harus memutar otak agar organisasi olahraga yang penuh dinamika ini terus berjalan sesuai koridor organisasi.
Imbasnya, selain menjalankan organisasi yang penuh dinamika, Pontowuisang Kakauhe juga harus berhadapan dengan sejumlah perubahan regulasi hasil keputusan IPSI Pusat. Salah satunya adalah perubahan aturan saat pelaksanaan Babak Kualifikasi PON XXI Tahun 2023 di Solo Jawa Tengah. “Provinsi lain sudah lebih dahulu ujicoba aturan baru pada beberapa kejuaraan, sementara di Sulut meski sudah tersosialisasi, tapi atlet belum banyak menerapkan di kejuaraan level nasional,” ujar Ponto.
Jadi, pengalaman seperti itu harus menjadi perhatian serius dari pengurus IPSI Sulut yang baru. “Apalagi saat ini ada sejumlah regulasi yang menuntut pengadaan peralatan pertandingan yang baru dengan harga ratusan juta rupiah. Nah, jika tidak diantisipasi berarti kita ketinggalan selangkah lagi dari daerah lain,” imbuh Ponto.
Karena itu, dalam menjalankan roda organisasi IPSI Sulut empat tahun ke depan, Ponto mengaku akan belajar dari pengalaman periode sebelumnya untuk menjadikan IPSI Sulut lebih baik dan berprestasi di level nasional bahkan internasional. “Kami akan belajar dari pengalaman untuk menjadikan IPSI Sulut lebih baik dan lebih maju,” tukas Ponto, yang juga memiliki lisensi wasit juri Pencak Silat Internasional.
Untuk jangka pendek, menurut Ponto pihaknya akan mengupayakan untuk mengasah atlet yang sudah lolos PON XXI Aceh Sumatera Utara agar mampu bersaing meraih medali. Selain itu, IPSI Sulut juga akan terus menjaga ritme pembinaan di tingkat pelajar dengan mempersiapkan para pesilat menghadapi Pra POPNAS 2024 dan POPNAS Tahun 2025.(dni)