Barometer.co.id-Manado. Sulawesi Utara menjadi provinsi dengan persentase penduduk miskin terendah di Pulau Sulawesi sekaligus berada di bawah rata-rata nasional. Pada Maret 2024, penduduk miskin di Sulut tercatat sebesar 7,25 persen, turun 0,13 poin terhadap Maret 2023 yang sebesar 7,38 persen.
Kepala Bagian Umum Bhayu Prabowo, mewakili Kepala BPS Sulawesi Utara yang baru, Aidil Adha saat menyampaikan Berita Resmi Statistik, Senin (01/07/24) menyampaikan jumlah penduduk miskin di Sulut pada Maret 2024 sebanyak 186 ribu orang, turun 2,2 ribu orang dibanding Maret 2023.
“Pada Maret 2024, penduduk miskin di Sulawesi Utara terbanyak berada di perkotaan yakni sebesar 4,75 persen, turun sebesar 0,16 persen dibandingkan Maret 2023. Sedangkan persentase penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2023 sebesar 10,38 persen, turun menjadi 10,35 persen pada Maret 2024,” ujar Bhayu.
Dijelaskannya, angka kemiskinan di Sulawesi Utara dipengaruhi oleh fenomena sosial ekonomi yaitu, pertama Laju Inflasi. Selama periode Maret 2023-Maret 2024 (y on y), laju inflasi umum tercatat sebesar 3,82 persen. Kedua NTP Meningkat dan diatas 100. NTP Maret 2024 sebesar 111,88, lebih tinggi di banding NTP Maret 2023 yang sebesar 106,12. “NTP di atas 100 menunjukkan harga yang diterima petani lebih besar daripada yang dibayarkan,” kata Bhayu.
Ketiga adalah Konsumsi Rumah Tangga. Pengeluaran Konsumsi rumah tangga (ADHK) Triwulan I 2024 sebesar 11,834 Triliun, lebih tinggi di banding pengeluaran konsumsi rumah tangga (ADHK) triwulan I 2023 sebesar 11,118 Triliun.
Provinsi dengan persentase penduduk miskin tertinggi di Sulawesi adalah Gorontalo yang mencapai 14,57 persen kemudian Sulawesi Tengah sebesar 11,77 persen. Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara sama-sama memiliki 11,21 persen penduduk miskin, sementara Sulawesi Selatan memiliki penduduk miskin 8,06 persen.(jou)