Barometer.co.id-Gorontalo. Yayasan Baitul Maal PLN (YBM PLN) PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo) kembali menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir di Provinsi Gorontalo. Intensitas curah hujan yang tinggi selama satu pekan terakhir menyebabkan sungai-sungai meluap dan beberapa bukit longsor diantaranya Sungai Bulango dan Bukit Leato. Hal tersebut mengakibatkan banjir menggenangi rumah warga dan menutup beberapa akses jalan.

YBM PLN pun memberikan bantuan bagi masyarakat yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor di Gorontalo. Bantuan ini didistribusikan dalam dua gelombang oleh para relawan YBM PLN yang langsung mengunjungi rumah-rumah warga yang terdampak.

Bantuan gelombang pertama didistribusikan pada Kamis, (11/07) kepada 199 kepala keluarga di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Dungingi, Kecamatan Popayato Barat, Kecamatan Telaga, dan Kecamatan Kota Barat. Bantuan yang diberikan berupa 626 paket makanan dan 60 bungkus popok. Bantuan gelombang kedua dilaksanakan pada Jumat, (12/07) dengan mendistribusikan 672 paket makanan di beberapa kecamatan yang berbeda.

Maryam Thalib, salah satu korban bencana, menyatakan, “Terima kasih kepada PLN atas bantuannya. Bantuan makanan ini sangat membantu kami para korban, karena rumah dan alat dapur kami sudah tergenang air dan sebagian besar tempat makanan dijual sementara ditutup sehingga kami tidak bisa mendapat makanan yang cukup.”

General Manager PLN UID Suluttenggo Eko Prihandana, menyampaikan bagaimana relawan YBM PLN turut merasakan dukacita yang dirasakan masyarakat di Gorontalo akibat bencana ini.

“YBM PLN hadir dengan semangat senasib sepenanggungan dengan para korban banjir. Kami ingin memberikan bantuan yang dapat meringankan beban mereka dalam menghadapi situasi sulit ini,” tutur Eko.

Eko Prihandana juga menegaskan komitmen PLN dalam menormalkan pasokan listrik setelah memastikan seluruh instalasi listrik masyarakat aman dari genangan air.

“Kami berkomitmen untuk segera menormalkan pasokan listrik setelah memastikan seluruh instalasi listrik masyarakat aman dari genangan air sehingga dapat menjaga keamanan masyarakat dari potensi bahaya listrik,” ujar Eko.

Manager UP3 Gorontalo, Rudiyanto Loleh, menambahkan pihak PLN sigap merespon cepat dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama di saat-saat darurat bencana yang ada.

“Bantuan ini diharapkan dapat memberikan sedikit kelegaan dan membantu keluarga-keluarga yang terdampak banjir untuk menghadapi situasi ini dengan lebih baik,” ungkap Rudiyanto.

Ia juga menyampaikan bahwa keamanan masyarakat menjadi hal yang utama sambil petugas mendorong percepatan pemulihan suplai listrik di Gorontalo.

“Kami telah menerjunkan petugas untuk segera mengamankan infrastruktur kelistrikan agar tidak ada masyarakat yang terdampak bahaya listrik akibat instalasi terendam banjir.”

Hingga berita ini diturunkan, progres penormalan suplai listrik pada pelanggan PLN di Gorontalo telah mencapai 99% dengan total 62.290 pelanggan sudah bisa menikmati listrik kembali. Terdapat sisa empat gardu yang masih belum bisa dioperasikan karena wilayah tersebut masih tergenang air. Dalam upaya percepatan pemulihan, PLN juga menyediakan total empat genset dengan total kapasitas 22 kVA pada titik-titik strategis yang terdampak banjir.

Masyarakat juga dapat memanfaatkan fitur pengaduan pada aplikasi PLN Mobile untuk melaporkan berbagai potensi bahaya listrik yang mungkin terjadi pasca surutnya banjir. Aplikasi PLN Mobile dapat diunduh gratis melalui Playstore dan App Store.(ing)