Barometer.co.id-Banda Aceh. Prestasi emas cabang olahraga bridge Sulawesi Utara yang pernah diukir di PON Palembang 2004, PON Kaltim 2008, PON Riau 2012 dan PON terancam di PON XXI Aceh Sumut 2024.

Pasalnya, hingga menjelang berakhir PON, Cabor Bridge Sulut belum mampu mempersembahkan medali. Dari lima nomor yang diikuti Sulut yakni Beregu Putra, Beregu Mixed, Pasangan Putra dan Pasangan Putri praktis tinggal Beregu Putra yang punya peluang untuk mempertahankan emas yang selama beberapa dekade jadi milik Sulut.

Lolosnya Beregu Putra dengan komposisi pasangan Clif Tangkuman-Mario Mambu, Bill Mondigir-Tommy Rogi dan Ch Nurhamidin-Denny Palar ke partai final menjadi asa terakhir bagi cabang olahraga bridge Sulut pada pesta olahraga paling bergengsi di Bumi Nusantara.

Pasalnya dinomor beregu campuran yang diproyeksikan untuk bisa meraih medali justru gagal masuk ke babak semifinal. Komposisi Jongki Tumbel-Elvita Lasut bersama dua pasangan suami isteri Jani Fehr-Mila Angkouw dan Kresto Lumintang-Thea Mangundap ternyata gagal bersaing dengan Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.

Untuk mempertahankan emas seperti pada empat PON sebelumnya bukan perkara mudah bagi tim yang dilatih Freddy Manoppo dibantu John Tumewu, Yuri Luntungan dan Robby Lempoy. Sebab di partai semifinal Sulut harus berhadapan dengan Jawa Timur.

Belakangan ini, Tim Jawa Timur yang dihuni dua pemain yang pernah menjadi bagian Tim Bridge Sulut seperti Youbert Sumarouw dan Santje Panelewen selalu menjadi momok bagi Sulut di sejumlah Iven nasional terlebih PON.

Karena itu, partai semifinal melawan Jawa Timur yang akan menjadi ujian terakhir bagi Sulut dalam upaya mempertahankan dominasi emas di PON sangat krusial. Apalagi, bridge menjadi salah satu cabor yang ditargetkan KONI Sulut untuk meraih medali emas.

Hotel Portola Grand Renggali Takengon Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh, Selasa (17/09) hari ini akan menjadi ujian terakhir bagi Sulawesi Utara apakah akan mampu mempertahankan prestasi emas semasa masih di perkuat almarhum Henky Lasut-Eddy Manoppo atau akan menjadi akhir dari rangkaian prestasi emas sepanjang 30 tahun menjadi peserta PON.(denny)