Barometer.co.id-Manado. Industri Pasar Modal di Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan positif pada posisi September 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya nilai kepemilikan saham dan nilai transaksi saham secara year on year dan juga peningkatan Single Investor Identification (SID).

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut), Robert Sianipar mengatakan, Nilai kepemilikan saham di Sulawesi Utara pada September 2024 mencapai Rp1,256 triliun, meningkat dibanding September 2023 yang baru Rp989 miliar dan Desember 2023 Rp1,080 triliun.

Nilai Transaksi Saham juga mengalami peningkatan secara year on year.  “Pada September 2024, nilai transaksi saham di Sulut sebesar 522 miliar, dibanding September 2023 sebesar 399 miliar dan Desember 2023 meningkat jadi 476 miliar,” kata Sianipar.

Jumlah SID juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada September 2024 yang mencapai 109,854. Pada September 2023, SID di Sulut baru 86.069 dan Desember 2023 89.565.

Namun peningkatan nilai kepemilikan sahan dan nilai transaksi saham dan SID berbanding terbalik dengan reksa dana yang mengalami penurunan secara year on year. Pada September 2024, nilai penjualan reksa dana di Sulut 180,55 miliar, sedangkan pada September 2023 mencapai 211,23 miliar. “Penurunan penjualan reksa dana pada September 2024 mencapai 14,52 persen secara year on year,” ujar Sianipar.(jou)