Barometer.co.id-Manado. Penduduk miskin di Sulawesi Utara pada periode September 2024 turun signifikan 0,55 poin. Pada Maret 2024, penduduk miskin di Sulut masih di angka 7,25 persen dan pada September 2024 6,70 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Aidil Adha mengatakan, jumlah penduduk miskin di Sulut pada September 2024 sebesar 173,30 ribu orang, berkurang 13,6 ribu orang dari Maret 2024 yang mencapai 186,85 ribu orang.
Ia mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab turunnya penduduk miskin di Sulut. “Pertama adalah penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT pada Agustus 2024 sebesar 0,25 poin menjadi 5,85 persen dibanding Agustus 2023. Di daerah perkotaan turun 0,40 persen sedangkan di daerah pedesaan turun 0,16 persen,” kata Aidil.
Kedua menurut Aidil adalah deflasi month to month selama tiga bulan berturut-turut yakni dari Juli hingga September. Ketiga peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2024 sebesar 5,21 persen (yoy) dan 1,72 persen (qtq).
Faktor keempat adalah peningkatan Nilai Tukar Petani atau NTP. Pada September 2024, NTP Sulut sebesar 112,15 yang lebih tinggi dibanding Maret 2024 yang sebesar 111,13. “NTP di atas 100 menunjukkan harga yang diterima petani lebih besar daripada yang dibayarkan,” ujar Aidil.
Dan faktor kelima menurut Aidil adalah panen raya cengkih yang mencapai puncaknya pada triwulan III tahun 2024.
Secara wilayah kota dan desa, Aidil mengatakan penduduk miskin lebih banyak di perdesaan dibanding perkotaan. “Penduduk miskin di perdesaan mencapai 10,14 persen, sedangkan di perdesaan 4,07 persen. Dibandin Maret 2024, memang terjadi penurunan, yakni di perdesaan 10,35 persen dan di perkotaan 10,35 persen,” kata Aidil.
Angka kemiskinan di Sulut pada September 2024 lebih rendah dari nasional yang sebesar 8,57 persen. Selain itu, persentase penduduk miskin di Sulut juga paling rendah di Pulau Sulawesi.(jou)