Barometer.co.id-Manado. Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado melakukan penandatanganan MoU atau kerja sama di bidang pariwisata dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Utara serta beberapa Dispar Pemerintah Kabupaten/kota lainnya. Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan Bandara Sam Ratulangi untuk memajukan pariwisata Sulawesi Utara.

Selain dengan Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Bandara Sam Ratulangi juga telah melakukan kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

General Manager PT. Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Maya Damayanti mengatakan, bentuk kerja sama untuk mendukung kegiatan pariwisata seperti promosi pariwisata, pemasangan logo dan media promosi serta event pariwisata sesuai dengan kalender kegiatan.

“Tujuan dari sinergi ini adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, baik  domestik maupun internasional,” kata Maya, Selasa (08/04/25).

Ia mengatakan, nantinya Pemerintah Daerah dapat menyampaikan informasi pariwisata serta mengadakan pertunjukan seni budaya daerahnya di Bandara Sam Ratulangi. Selain itu, Bandara Sam Ratulangi bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulut juga menyediakan ruangan di lobi kedatangan sebagai tourist information center.

“Saya berharap pariwisata Sulut akan meningkat dan berkembang serta menjadi destinasi wisata di Indonesia selain Bali,” kata Maya.

Bandara Sam Ratulangi menurut Maya tengah bersiap menyambut kedatangan wisatawan asal Tiongkok yang diperkirakan akan meningkat pada beberapa bulan ke depan. Kesiapan Bandara Sam Ratulangi antara lain, operasional bandara 24 jam, terminal penumpang dapat melayani lebih dari 5 juta penumpang per tahun dan landsan pacu dapat didarati pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330-300.

“Saat ini ada penerbangan charter dan reguler oleh maskapai Transnusa yang membawa wisatawan dari Nanjing dan Guangzhou. Selain itu maskapai Lucky Air juga membawa wisatawan dari Kunming. Rencananya, Lucky Air juga akan membuka penerbangan dari Shanghai ke Manado. Hal ini akan membuat pariwisata Sulut akan lebih bergairah lagi,” ujar Maya.

Maya mengatakan, berdasarkan data saat ini, penumpang internasional yang masuk ke Sulawesi Utara melalui Bandara Sam Ratulangi mengalami kenaikan 15% dan pesawat 44% dibanding tahun 2024. “Data dari Imigrasi, baik wisatawan maupun TKA asal Tiongkok masih mendominasi kunjungan internasional di bandara Sam Ratulangi yakni sebanyak 13.887 orang atau mencapai 62,81 persen dari total kunjungan,” katanya.

Secara bertahap menurut Maya, wisatawan asal Tiongkok akn terus meningkat, walaupun belum seperti tahun 2019 di mana sekitar 89% wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Utara melalui Bandara Sam Ratulangi berasal dari Tiongkok.(jou)