Barometer.co.id-Manado. Jumlah simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan di perbankan Sulawesi Utara sampai dengan Februari 2025 tercatat sebesar Rp16,579 triliun. Dari jumlah tersebut, tabungan dengan saldo antara Rp100 juta sampai Rp500 juta menjadi yang terbesar yakni Rp4,206 triliun, mencapai 25% dari total tabungan.

Selain tabungan, simpanan masyarakat Sulawesi Utara juga ada dalam bentuk Giro dan Simpanan Berjangka, baik rupiah maupun valuta asing (valas). Data yang dirilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, dari tiga jenis simpanan di atas, yang terbanyak dalam bentuk tabungan yakni Rp16,579 triliun, sedangkan tabungan berjangka Rp8,292 triliun dan giro Rp4,224 triliun.

Bank Indonesia mengakategorikan simpanan masyarakat dalam lima jumlah saldo. Pertama adalah Rp0-10 juta, kemudian >Rp10 juta sampai 100 juta, > Rp100 sampai 500 juta, > Rp500 juta sampai 5 miliar dan > Rp5 miliar rupiah.

Untuk tabungan dengan saldo Rp0 sampai Rp10 juta sebanyak Rp2,155 triliun, Rp10 juta sampai Rp100 juta sebanyak Rp4,002 triliun, saldo Rp500 juta sampai Rp5 miliar sebanyak Rp3,917 triliun dan saldo di atas Rp5 miliar sebanyak Rp2,298 triliun.

“Sejak tahun 2020, tabungan masyarakat di bank terbanyak pada bulan Desember 2024 yang mencapai 17,050 triliun rupiah. Dan untuk saldo 100 juta sampai 500 juta pada saat itu mencapai Rp4,427 triliun,” kata Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Andry Prasmuko.

Total simpanan masyarakat baik dalam bentuk giro, tabungan dan simpanan berjangka baik rupiah maupun valas pada bank umum dan BPR di Sulawesi Utara pada Februari 2025 sebanyak Rp30,501 triliun. Dari jumlah tersebut, untuk giro (rupiah dan valas) sebanyak Rp4,570 triliun, tabungan Rp17,476 triliun dan tabungan berjangka Rp8,453 triliun.

Khusus untuk valuta asing dalam bentuk giro sebanyak Rp345,94 miliar, tabungan Rp897,3 miliar dan tabungan berjangka Rp161,16 miliar.(jou)