Barometer.co.id-Makassar. Pemerintah Kota Tomohon resmi menandatangani Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dengan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dan Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan yang difasilitasi oleh Bank Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat integrasi aktivitas ekonomi wilayah, menjaga kestabilan harga, serta mengatasi tantangan distribusi dan pasokan komoditas strategis seperti beras, cabai rawit, dan bawang merah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Joko Supratikto menekankan pentingnya kerja sama antarwilayah dalam menstabilkan harga komoditas yang selama ini menjadi pendorong inflasi di Sulawesi. “Inflasi Sulawesi Utara pada Juni 2025 tercatat 0,64% (mtm), dengan inflasi tahun berjalan sebesar 1,85% (ytd). Komoditas seperti beras dan cabai rawit menjadi penyumbang utama kenaikan harga di bulan Juni 2025. Kerja sama seperti ini adalah solusi konkret untuk menjaga keseimbangan pasokan antarwilayah.” ungkapnya.

Bank Indonesia memaparkan bahwa disparitas harga antardaerah menunjukkan potensi besar untuk kerja sama secara menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Sebagai contoh, harga cabai rawit di Sulut lebih tinggi Rp37.500 dibandingkan Sulsel. Perbedaan ini dapat diatasi dengan distribusi lintas daerah melalui KAD, sehingga harga di daerah surplus tidak jatuh dan harga di daerah defisit tidak melambung. KAD ini merupakan bagian dari strategi nasional pengendalian inflasi melalui sinergi Government to Government (G-to-G). Ke depan akan didorong hingga ke tingkat Business to Business (B-to-B) melibatkan produsen dan distributor lokal.

Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, S.Kom, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan wujud komitmen kuat pemerintah daerah untuk mendukung pengendalian inflasi sekaligus mendorong pengembangan potensi unggulan lokal. “Kolaborasi ini akan membuka peluang distribusi komoditas strategis seperti beras, cabai rawit, kelapa dalam, dan kakao, di mana Parigi Moutong menjadi produsen terbesar untuk komoditas beras di Sulawesi Tengah pada 2024,” jelasnya.

Bupati Parigi Moutong juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat, untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi agar kerja sama ini berjalan optimal dan berkelanjutan. Ia menegaskan harapannya agar hubungan antara Tomohon dan Parigi Moutong dapat diperluas ke sektor-sektor strategis lainnya demi kesejahteraan masyarakat.

Sebagai penutup, Bank Indonesia menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terbangun antarwilayah dan mendorong seluruh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk terus bersinergi dalam menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.(jou)