Barometer.co.id-Manado. Bank Indonesia selama tahun 2025 ini telah tiga kali menurunkan BI Rate. Terakhir pada bulan Juli 2025 melalui keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) kembali menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25%. Perbankan Sulawesi Utara pun merespon penurunan BI Rate dengan melakukan penyesuaian suku bunga kredit konsumsi dan investasi.
“Transmisi kebijakan penurunan BI Rate sebanyak 3 kali sepanjang tahun 2025 direspon dengan baik oleh perbankan Sulut melalui penyesuaian suku bunga Kredit Konsumsi sebesar 23 bps dan Kredit Investasi sebesar 14 bps,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Joko Supratikto pada Seminar Nasional ISEI Cabang Manado Sulut 2025 Soemitronomics, Kamis (14/08/25).
Ia mengatakan, kredit konsumsi di Sulut memiliki pangsa terbesar yakni sebanyak 59% dan kredit investasi dengan pangsa 14%.
Sebelumnya, Supratikto mengatakan penurunan BI Rate yang dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mempertahankan stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Bank Indonesia melalui keputusan RDG bulan Juli 2025 kembali melakukan penurunan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25 peresn sehingga suku bunga Deposit Facility menjadi 4,50 persen, dan Lending Facility menjadi 6,00 persen,” katanya.
Hal ini menurutnya sejalan dengan proyeksi inflasi yang tetap terkendali, upaya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ia mengatakan, bauran kebijakan BI dilakukan melalui: Pertama, Kebijakan Moneter untuk menjaga inflasi dalam kisaran 2,5% ± 1% dan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Kedua kebijakan Makroprudensial akomodatif untuk mendorong pertumbuhan kredit dan meningkatkan fleksibilitas pengelolaan likuiditas dan ketiga kebijakan Sistem Pembayaran (SP) untuk perluasan akseptasi pembayaran digital dan penguatan infrastruktur SP.(jou)