Barometer.co.id-Manado. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara mencatat, pada triwulan II tahun 2025, uang kartal yang beredar di masyarakat mengalami penurunan atau terjadi net inflow. Dalam buku Laporan Perekonomian Sulawesi Utara edisi Agustus 2025 disebutkan, Sulut mengalami net inflow sebesar Rp362,11 miliar.
“Kondisi net inflow terjadi karena aliran uang yang masuk ke BI (inflow) lebih besar dibandingkan dengan permintaan uang (outflow) pada periode tersebut. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai di triwulan II 2025,” kata Kepala Bank Indonesia Sulut, Joko Supratikto.
Joko mengatakan, pada triwulan II 2025, Sulawesi Utara mencatatkan kondisi net inflow sebesar Rp362,11 miliar, dimana angka tersebut berbanding terbalik dengan kondisi pada triwulan II 2024 yang mengalami net outflow sebesar Rp167,09 miliar. Kondisi ini disebabkan adanya penurunan yang signifikan pada sisi outflow yang tidak diimbangi dengan penurunan dari sisi inflow.
Dijelaskan Joko, pada aspek outflow, terdapat uang keluar dari BI sebesar Rp992,27 miliar pada triwulan II-2025 dimana angka ini lebih rendah 43,38% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun angka tersebut lebih baik dibandingkan triwulan I-2025 yang mengalami penurunan 41,39% (yoy).
Sedangkan dari sisi aliran uang masuk, jumlah inflow pada triwulan II 2025 sebesar Rp1,35 Triliun atau turun 14,57% (yoy). Angka tersebut lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang turun 2,18% (yoy).
“Penurunan inflow dan outflow tersebut mengindikasikan penurunan kebutuhan masyarakat serta dampak dari implementasi kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” ujar Joko.(jou)
