Barometer.co.id-Melonguane. Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), harga pangan biasanya bergejolak. Untuk itu, menyambut Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kepulauan Talaud bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulawesi Utara menggelar High Level Meeting (HLM) di Pantai Arangat, Kabupaten Kepulauan Talaud, Jumat (14/11/2025).
“Kita akan melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) di beberapa titik yang wilayahnya terluar. Karena itu kami menggandeng Bank Indonesia Sulawesi Utara dalam pelaksanaannya,” kata Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud Anisya Bambungan saat pelaksanaan High Level Meeting TPID Kabupaten Kepulauan Talaud di Pantai Arangat, Kabupaten Kepulauan Talaud, Jumat (14/11/2025).
Menurutnya, GPM bisa menjadi kunci menekan harga di Talaud. Khususnya harga beras yang beberapa waktu terakhir menjadi pendorong inflasi. “Kami berharap GPM segera dilakukan sebab Nataru tinggal menghitung hari. Kami akan pastikan ketersediaan pasokan mengingat permintaan menjelang Nataru cukup tinggi,” kata dia.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut Joko Supratikto menegaskan BI siap mendukung rencana pelaksanaan GPM di Talaud, terlebih dalam hal memfasilitasi distribusi. Selain itu, kata Joko, BI juga mendorong kerja sama antardaerah terkait pasokan komoditi pangan.
“Contohnya sayur-sayuran yang tadi Ibu Wakil Bupati sampaikan bahwa masyarakat Talaud terkendala sulit mendapatkan sayur-sayuran, maka bisa kita bekerjasama dengan Pemkab Minsel. Ataupun cabai, nah ini bisa kita kerjasama dengan Pemkab Minahasa atau bahkan sampai ke Provinsi Gorontalo,” ungkap Joko.
Intinya, sebut Joko, BI dan TPID Talaud menjaga agar stoknya selalu tersedia. Tujuannya supaya gejolak harga dapat dikendalikan. “Kami siap memfaslitasi,” pungkasnya.(*/jou)
