Barometer.co.id-Jakarta. Cabang Olahraga Pencak Silat Sulawesi Utara berhasil mempertahankan tradisi medali emas saat berlaga di Popnas. Catatan media ini, pada pelaksanaan Popnas XV Tahun 2019 di Jakarta, Pencak Silat sukses mendulang medali emas lewat pesilat Assaduloh Sultan di kelas H.

Capaian pesilat yang akrab disapa Chacan tersebut melengkapi perolehan medali emas Kontingen Sulut di Popnas XV Jakarta Tahun 2019 menjadi tiga keping. Dua emas lainnya diraih Sprinter Sulut Valentine Lonteng di nomor 100 meter dan 200 meter.

Selain Chacan, Pencak Silat Sulut juga berhasil meraih dua medali perunggu di Popnas XV Jakarta 2019. Dua medali perunggu dihasilkan Prisilia Lumenta di Kelas H Putri dan Frincy Dimalaya di kelas G Putri.

Selanjutnya pada pelaksanaan Popnas XVI Tahun 2023 di Palembang Provinsi Sumatera Selatan, Cabang Pencak Silat menjadi satu satunya Cabor Sulut yang memberikan sumbangsih medali emas. Peraih emas waktu itu adalah Nabila Rimpulaeng, sementara peraih perunggu adalah Nicholas Kawengian.

Setelah sukses memperoleh medali emas di Popnas Jakarta Tahun 2019 dan Popnas Palembang 2023, Cabor Pencak Silat Sulut kembali menorehkan prestasi di Popnas XVII Tahun 2025 di Jakarta. Meski harus dibayar mahal karena cedera berat di babak final Kelas B, Ibrohim Putra Sultan, membuka keran medali emas Kontingen Sulut.

Ibrahim Putra Sultan, yang juga adalah Adik dari atlet pencak silat peraih medali emas Asian Games Jakarta Tahun 2018, Abdul Malik dan peraih medali emas Popnas XV Jakarta Tahun 2019, Assaduloh Sultan, harus mendapatkan perawatan secara serius dari Tim Medis menyusul cedera berat akibat pukulan lawan yang menyalahi aturan di cabang olahraga pencak silat.

Selain medali emas, Cabor Pencak Silat Sulut juga mempersembahkan medali perunggu masing masing dari Anggi Dwi Nindi Abdul Kadir di Kelas A Putri dan Marsila Gisel Andaria di kelas E Putri.(Denny)