Barometer.co.id-Manado. Harga sejumlah komoditas pangan biasanya bergejolak menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang mana saat ini menyambut Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, guna menjaga kestabilan harga, dihadirkan Kios TPID di pasar Bersehati Manado yang diresmikan pada Jumat (12/12/25).

Kios TPID merupakan sinergi lintas instansi yang diinisasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Utara. Wakil Ketua Harian TPID Provinsi Sulawesi Utara yang juga Deputi Kepala BI Sulut, Renold Asri mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil sinergi lintas instansi sebagai upaya pengendalian harga agar tetap berada di rentang sasaran inflasi. Sehingga nantinya dapat menjaga daya beli serta kesejahteraan masyarakat.

“Ada lima komoditas di Sulawesi Utara yang konsisten muncul setiap bulan sebagai komoditas penyumbang kenaikan maupun penurunan harga, yaitu Barito (bawang, rica, tomat), beras dan daging babi. Dan menjelang Natal dan Tahun Baru, tingginya permintaan akan komoditas tersebut dapat menyebabkan kenaikan harga, apalagi komoditas tersebut sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pasokan,” kata Renold.

Untuk itu menurut Renold, TPID Provinsi Sulawesi Utara memiliki inisiatif untuk mendirikan Kios TPID sebagai sarana intervensi harga pangan strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan stabilisasi harga. Pemilihan lokasi di Pasar Bersehati didasarkan penguatan kegiatan Operasi Pasar, Gerakan Pangan Murah agar sesuai 3 TEPAT, yaitu: Tepat Lokasi sesuai lokasi pasar PIHPS, Tepat Sasaran, dan Tepat Waktu.

“Komoditas yang akan dijual di Kios TPID berasal dari Bulog, Dinas Pangan dan Dinas Pertanian. Bulog akan menyediakan komoditas sesuai HET, terutama beras medium. Selain itu juga ada beras premium, minyak premium dan gula. Sementara Dinas Pangan akan menyediakan telur, bawang merah dan bawang putih, dan Dinas Pertanian menyediakan berbagai produk hortikultura,” kata Renold.

Gubernur Sulut, Yulius Selvanus mengatakan, Kios TPID ini hadir untuk menjaga stabilitas harga.  “Kehadiran Kios TPID ini dalam rangka untuk mencegah harga yang liar. Di sini, masyarakat dapat mengecek harga yang benar itu berapa. Terutama untuk komoditas yang sering menyebabkan inflasi seperti bawang, rica, tomat dan beras,” ujar Yulius.

Dengan adanya Kios TPID ini ia berharap inflasi di Sulawesi Utara dapat terkendali.(jou)