Barometer.co.id – Amurang
Warga Amurang pada 15 Juni lalu dikagetkan dengan tenggelamnya jembatan di Boulevard. Bukan itu saja, sebagai pesisir termasuk perumahan warga, cottage dan jalan ikut terbawa tenggelam ke dasar teluk Amurang.
Dampak dari bencana yang disebabkan sliding atau longsoran dasar pantai Teluk Amurang juga meluas ke beberapa lokasi dan mengungkap struktur tanah di seputaran lokasi bencana.
Setelah dua bulan kejadian bencana, terjadi perubahan pada pesisir pantai. Dari pengamatan media ini, pesisir pantai kian tergerus. Bahkan sejumlah bangunan yang masih bertahan, kini sudah terperosok dan ikut tenggelam. Seperti tampak di Kambiow Cottage, satu bangunan yang sebelumnya masih bertahan kini ikut rubuh.
“Memang sudah terjadi abrasi sejak hari pertama bencana. Kira-kira sudah bertambah lima sampai 10 meter tambahan lahan kami yang hilang setelah 15 Juni. Kalau tidak ada tindakan, bisa jadi akan semakin lebar abrasi terjadi. Apalagi sudah tidak lama akhir tahun yang biasanya arus dan ombak kencang,” papar Antje Durandt, sebagai pemilik Kambiow Cottage.
Labih lanjut dikatakannya dia mendapat informasi tahun ini akan ada pembangunan pasca bencana. Terutama ditujukan untuk mencegah semakin luasnya abrasi.
“Informasi dari pemerintah pusat akan segera melakukan upaya meluasnya abrasi. Rencana yang kita dapat, nantinya akan dibuat miringan dan pemecah ombak. Diatasnya akan dibangun jalan baru. Semoga saja dapat segera dilakukan. Kami pastinya mendukung, asalkan untuk lahan yang terpakai ada penggantian untung, bukan rugi,” tuturnya.(jim)