Barometer.co.id – Amurang
Pembangunan Ruang Terbuka Publik (RTP) Amurang di atas bekas gedung Teguh Bersinar direncankan menjadi pusat kegiatan masyarakat. Makanya dalam rencana dilengkapi sejumlah fasilitas. Mulai tempat bermain anak, fitness outdoor, lapangan basket dan amphiter.

Realisasinya RTP yang sukses diselesaikan pada awal tahun 2022 cukup ‘menyihir’ warga. Terutama dengan fasilitas air mancur dan lampu warna-warni. Bukan itu saja, RTP yang tepat di jantung Kota Amurang dilengkapi pula dengan wifi gratis. Meski fasilitas-fasilitas lain sebagaimana dijanjikan sebelumnya belum terealisasi.

Sebut saja tempat bermain anak, fitness out door dan lainnya masih belum tersedia. Tak heran bila kini RTP dapat dikatakan sepi. Sangat jarang masyarakat menikmati fasilitas yang sekarang menjadi ikon Kota Amurang dan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) secara lebih luas.

Pagi sampai sore hanya sedikit warga yang terlihat nongkrong di lokasi yang memang bisa dikatakan gersang dengan minimnya tanaman. Namun keengganan warga berlama-lama dikarenakan hampir tidak ada fasilitas untuk digunakan. Bahkan wifi gratis yang dapat menarik minat kaula muda, seringkali dimatikan alias tidak aktif.

“Sudah beberapa kali mencoba masuk di wifi gratis RTP namun ternyata tidak dihidupkan. Mungkin dinyalakan hanya saat ada even tertentu. Padahal kami berharap itu menjadi fasilitas lengkap. Apalagi fasilitas lain juga tidak ada,” ungkap warga Amurang yang minta namanya tidak disebutkan.

Sementara itu Hentje warga Amurang mengharapkan pemerintah segera melengkapi fasilitas sebagaimana yang dijanjikan sebelumnya. Begitu pula dengan wifi gratis dapat dihidupkan sepanjang hari. Sehingga RTP benar-benar bermanfaat tidak seperti sekarang.

“Kalau tempat bermain anak, fitness outdoor, lapangan basket dan amphiter serta jogging track tersedia pasti akan banyak warga kemari. Tapi kan sekarang dapat dikatakan kosong. Padahal anggarannya setahu kami lebih dari Rp 8 miliar,” tuturnya.

Dia juga berharap wifi yang terpasang benar-benar dapat dinikmati masyarakat luas. “Apa mungkin Pemkab kekurangan anggaran untuk operasional wifi gratis? Begitu pula dengan air mancur dan permainan lighting dapat dipasang tiap hari,” pungkasnya.(jim)