Barometer.co.id-Manado. Perjuangan Kontingen Sulawesi Utara untuk meraih medali di PON XX Papua, Oktober 2021 akan ditentukan oleh sejumlah atlet Jebolan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP). Pasalnya, dari beberapa Cabor harapan medali, bercokol atlet atlet yang berprestasi lewat binaan PPLP Sulut.
Sesuai catatan media ini, dari daftar nama atlet yang didaftarkan masing-masing cabor untuk menjadi wakil Sulut di PON XX Papua, terdapat sejumlah atlet hasil binaan PPLP Sulut. Cabor Tinju misalnya, dari enam atlet yang lolos babak kualifikasi PON, terdapat dua atlet yang pernah dibina oleh PPLP Sulut. Mereka adalah Farrand Buyung Papendang, yang akan bertanding di kelas 64 Kg dan Juandi Abast di kelas 48 Kg.
Buyung menjadi salah satu atlet tinju Sulut yang berpeluang besar meraih medali di PON. Sebab, hingga saat ini Buyung masih tercatat sebagai petinju Pelatnas yang dipersiapkan menghadapi babak kualifikasi olimpiade. Bahkan Buyung adalah peraih medali perunggu di SEA Games Philipina Tahun 2019.
Selain Buyung, ada Juandi Abast, jebolan PPLP Sulut Tahun 2019, juga memiliki basic prestasi nasional yang cukup menjanjikan. Di Kejurnas Tinju Tahun 2018, Juan sukses mendulang medali emas di kelas idealnya. Kemudian di babak kualifikasi PON, yang berlangsung di Ternate, Maluku Utara, Juan juga mampu meraih medali perak.
Cabor Bulutangkis, Sulut memiliki pemain jebolan PPLP yang saat ini menghuni Pelatnas Utama di Cipayung Jakarta Timur, yakni Ikhsan Leonardo Rumbay. Prestasi Ikhsan di level nasional cukup menjanjikan sehingga ia sangat diharapkan mampu memberikan sumbangsih medali bagi kontingen Sulut di PON XX Papua.
Kemudian dari Cabor Muaythai, juga ada atlet jebolan PPLP Sulut, yakni Angelina Runtukahu. Kendati memiliki dasar atlet karate saat digodok di PPLP Sulut, tapi Angelina sangat menjanjikan saat menekuni cabor Muaythai. Medali emas kejurnas dan medali perunggu SEA Games menjadi bukti jika Angelina bakal menjadi harapan Kontingen Sulut di Papua.
Dari Cabor Pencak Silat, dari enam atlet yang lolos PON, tiga diantaranya adalah jebolan PPLP Sulut. Hidayat Limuno, misalnya, meski lolos tanpa mengikuti babak kualifikasi PON, tapi Hidayat telah memiliki prestasi internasional termasuk sukses menyumbangkan medali perunggu bagi Kontingen Indonesia di SEA Games Philipina Tahun 2019 lalu.
Kemudian, jebolan PPLP Sulut yang masih belia yakni Asadulloh Sultan, juga sukses meraih kesempatan bertanding di PON. Peraih medali emas POPNAS Tahun 2019 menjadi pesilat termuda Sulut yang akan berkiprah di Papua. Satu satunya pesilat putri Sulut yang lolos PON, yakni Gita Watung, juga adalah jebolan PPLP Sulut.
Dari Cabor Karate, selain Angelina Runtukahu, yang sudah hijrah dan berprestasi di Cabor Muaythai, juga ada Vhelen Sampelan, yang juga merupakan jebolan PPLP Sulut. Pernah merasakan ketatnya persaingan masuk Pelatnas, Vhelen juga berpeluang untuk bisa berprestasi di PON Papua.
Sulut juga memiliki peluang meraih medali di PON lewat atlet anggar jebolan PPLP Sulut, Richard Tarega. Peraih medali perunggu di SEA Games Philipina Tahun 2019, sebenarnya lolos PON tanpa mengikuti babak kualifikasi. Tapi, karena masalah status domisili masih dipersoalkan, membuat peluang Richard Tarega untuk masuk dalam kontingen Sulut di PON XX Papua masih belum jelas.(hja)