Barometer.co.id-Manado. Untuk mengakselerasi pertumbuhan investasi di Sulawesi Utara, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulawesi Utara kembali menggelar North Sulawesi Investment Forum (NSIF), Regional Investor Relations Unit (RIRU) Sulawesi Utara 2025, Jumat 08/08/25.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia KPw BI Sulut, Joko Supratikto mengatakan, investasi berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Dalam struktur PDRB Sulawesi Utara berdasarkan pengeluaran, investasi berada di tempat kedua dengan pangsa 28%, sementara di tempat pertama adalah Konsumsi Rumah Tangga dengan pangsa 44%,” kata Supratikto saat menyampaikan materi.
Namun pada Triwulan II-2025, investasi mengalami kontraksi sebesar 1,43%. Untuk itu perlu dilakukan penambahan cakupan proyek dan diversifikasi sektor investasi.
Supratikto mengatakan, sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulut, Bank Indonesia mendukung Pemerintah Daerah melalui DPMPTSP dan dinas terkait lainnya guna mempercepat realisasi investasi melalui promosi Investment Project Ready to Offer (IPRO) ke berbagai investor strategis di dunia internasional.
Upaya yang dilakukan Bank Indonesia Sulut melalui program RIRU telah berjalan untuk beberapa proyek yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sulut. “Dalam hal substansi, kami memfasilitasi penguatan analisa proyek dalam bentuk prospektus, proyeksi keuangan, pembuatan video publikasi, dan studi visit untuk berbagai proyek strategis, yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bitung, Danau Linow, dan Refuse Derived Fuel (RDF) Bolmong,” katanya.
Sedangkan untuk promosi investasi, BI Sulut telah membawa KEK Likupang ke Australia, Jakarta, dan Kuwait pada tahun 2024, serta mempertemukan RDF Bolmong bersama 15 investor tanggal 7 April 2025 dan 7 investor tanggal 12 Mei 2025 pada kegiatan Osaka World Expo.
“Kami meyakini bahwa investasi merupakan salah satu motor utama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Supratikto.
Pada NSIF tahun 2025 ini, ada empat proyek yang ditawarkan kepada investor, yaitu pertama Pelabuhan Perikanan Talaud oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulut, kedua Kawasan Industri Perikanan oleh Kab. Kepulauan Sangihe, ketiga Infrastruktur Kesehatan oleh Kota Kotamobagu dan keempat Angkutan Umum Masal Buy-The-Service (BTS) oleh Kota Manado.
“Sudah ada investor yang tertarik untuk berinvestasi pada proyek tersebut. Namun saat ini masih dalam tahap awal penjajakan,” kata Supratikto.(jou)