Barometer.co.id-Manado. Menjelang proses verifikasi Pendaftaran Atlet Sulawesi Utara tahap pertama berakhir Kamis, 01 April nanti, ternyata dari 23 cabor yang telah didaftarkan KONI Sulut melalui aplikasi PB PON, ternyata hingga Rabu (31/03) tersisa 22 cabor. Satu cabor yang telah tereliminasi adalah menembak.

Sebelum, KONI Sulut telah mendaftarkan Fransisca Siagian sesuai dengan Surat Pengprov Perbakin Sulut dengan lampiran surat PB Perbakin terkait ada satu kuota untuk Sulut. Kabarnya, hilangnya nama Fransisca Siagian karena ada perubahan nama atlet yang dilakukan oleh Perbakin Sulut.

Akibatnya, meski pada pendaftaran tahap pertama ada satu atlet Sulut, kini pada proses pendaftaran tahap kedua cabor menembak Sulut sudah tidak ada wakil. Operator pendaftaran kontingen Sulut untuk PON, Maikel Tuuk ketika dikonfirmasi membenarkan tentang hilangnya nama atlet Sulut dari cabor menembak.

Menurutnya, sesuai aplikasi yang ada pada operator kontingen Sulut, cabor menembak ternyata disebut tidak lolos babak kualifikasi PON. Artinya, ketika nama Fransisca Siagian muncul pada aplikasi pendaftaran tahap pertama, itu merupakan kuota yang diberikan oleh PB Perbakin sesuai peringkat Pra PON.

“Ketika pendaftaran tahap pertama, kami daftarkan nama Fransisca Siagian karena sesuai dengan surat dari Pengprov Perbakin Sulut. Tapi, setelah proses di PB PON sesuai dengan SK dari masing-masing PB, ternyata nama atlet Sulut sudah tidak ada,” sebut Maikel Tuuk, yang saat ini sedang berada di Jayapura Papua untuk mengikuti Bimtek Pendaftaran Kontingen Sulut di PON XX Papua.

Dikatakan Tuuk, daftar nama-nama atlet masih longlist dimana setiap cabang masih diberikan kesempatan untuk mendaftarkan atlet sebagai cadangan. “Proses pendaftaran atlet longlist batas tanggal 01 April 2021. Jika nantinya pendaftaran entry by name, yang harus didaftarkan adalah atlet yang sudah didaftarkan sebelumnya. Artinya, tidak bisa untuk mendaftar atlet baru jika tidak ada dalam daftar longlise,” imbuhnya.(hja)