Barometer.co.id – Amurang. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan (Minsel) terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran Covid-19. Tak pelak Bupati Franky Donny Wongkar dan Wakil Bupati Petra Yani Rembang menggaungkan protokol kesehatan. Ini juga diberlakukan bago seluruh desa dan kelurahan di Minsel.
Seperti terpantau di Desa Lansot Timur Kecamatan Tareran. Hukum tua didampingi Sekretaris Desa serta perangkatnya berjibaku mendirikan pos Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis Mikro (PPKM).
Pembuatan pos penjagaan ini menurut Kumtua Hard Karamoy hanya ada satu titik pos pintu masuk desa. Sedangkan dua titik pintu masuk lainnya terpaksa ditutup total untuk sementara waktu hingga keadaan sudah stabil.
“Kami memperketat kegiatan masyarakat yang keluar masuk di desa. Warga dari luar desa, yang akan masuk didesa ini harus menunjukan surat sudah pernah di vaksin atau sudah pernah di’swab antigen. Bila tidak maka dilarang masuk. Sedangkan warga setempat bila ingin keluar harus meminta surat notifikasi atau surat perjalan,” ujar Rein Hard karamoy, hukum tua setempat.
Lanjut dikatakan Karamoy dirinya berharap bagi masyarakat yang kerja di luar desa ataukah di Kota Manado saat ini tidak dulu pulang kampung. Bila memaksakan maka akan dikarantina selama 14 hari.
“Dihimbau kepada warga setempat yang kerja diluar desa seperti di Kota Manado yang akan pulang kampung kiranya hindari dulu untuk saat ini. Karena yang pasti kami akan mengkarantina yang bersangkutan selama 14 hari baru bole beraktivitas atau kegiatan di dalam desa, kan sayang waktu 14 hari akan terbuang sedangkan pekerjaan di Kota Manado sedang menanti,” paparnya.
Kebijakan ini diambil didadarkan pengalaman. Seorang warga asal Manado yang bekerja di bank pulang ke desa tanpa menunggu hasil PCR keluar. Ternyata hasilnya positif dan tim gugus tugas Covid-19 Manado datang menjemput yang bersangkutan.
Sementara itu Sekdes setempat menjelaskan bahwa hari Senin (02/08), sudah diberlakukan penjagaan diposko tersebut.
“Kami bergantian jaga di posko PPKM ini selama 24 jam. Penjagaan dilakukan sampai keadaan lebih stabil. Pastinya kami lebih baik mencegah dari pada akan terjadi yang tidak diinginkan yakni virus tersebut menyerang warga kami. Sukur saat ini di desa belum ada yang meninggal karena Covid-19,” kata Andima Prang Sekdes setempat.(jim)