Manado-Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado mendorong bunga krisan asal Sulawesi Utara (Sulut) dapat diekspor langsung ke Jepang. Hal ini menyusul telah dibukanya penerbangan langsung Manado-Tokyo, Jepang sejak 23 September 2020.
“Saat ini baru Sumatera Utara yang mengekspor bunga krisannya langsung ke Jepang. Kami optimis sebentar lagi bunga krisan asal Sulut juga bisa masuk pasar Jepang, apalagi sekarang sudah tersedia penerbangan langsung Manado–Jepang. Peluang besar ini harus kita tangkap,” ujar Donni Muksydayan, Kepala Karantina Pertanian Manado, Rabu (14/10/20).
Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk melaksanakan program strategis Gerakan Peningkatan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian atau Gratieks di Sulawesi Utara, Donni mendampingi Staf khusus Menteri Pertanian, Yessiah Eri melakukan kunjungan ke beberapa lokasi budidaya krisan yang ada di Tomohon, pekan lalu.
Kolaborasi bersama Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon, Karantina Pertanian Manado akan melakukan pendampingan dan fasilitasi para petani krisan asal Sulut dalam memenuhi permintaan pasar ekspor beserta dengan pemenuhan persyaratan ekspor negara Jepang.
Potensi Ekspor Bunga Krisan Asal Sulut
Secara topografi Sulawesi Utara menyimpan potensi hasil alam yang begitu melimpah bukan hanya dari sektor perkebunannya tapi juga sektor florikultura. Indahnya ribuan bunga krisan yang tumbuh didataran tinggi Sulut menambah deretan panjang hasil alam tanah nyiur malambai yang potensial untuk di ekspor.
Tepatnya di kota Tomohon, bunga krisan ini telah banyak dibudidayakan oleh petani lokal dan meramaikan pasar domestik. Tomohon dikenal sebagai sentra krisan terbesar di Indonesia setelah pulau Jawa. Hal itu dibuktikan dengan adanya festival tahunan, Tomohon Internasional Festival Flower (TIFF) yang setiap tahunnya dihadiri oleh beberapa negara Asia hingga Eropa.
Petani di Tomohon pada umumnya bisa menghasilkan 200.000 pohon per bulannya. Secara kualitas krisan asal Sulut juga tidak diragukan lagi karena telah lama dan banyak meramaikan pasar nasional.
“Secara produksi mencukupi, kita akan bantu dampingi. Ada beberapa persyaratan khusus yang mungkin harus kita penuhi untuk masuk pasar Internasional. Dan Karantina Pertanian Manado siap memfasilitasi terkait pemenuhan persyaratan 10.000 stek krisan putih yang rencananya akan diekspor ke Jepang, Torang Bisa,” tambahnya.
Di akhir diskusinya, Yessiah Eri Tamalagi, staf khusus Menteri Pertanian mengatakan, pihaknya menaruh harapan besar terhadap petani krisan di Sulut agar dapat terus konsisten dalam mengembangkan salah satu komoditi primadona tersebut agar dapat terus berkembang dan bersaing di pasar Internasional.
“Kami akan menjamin mengenai ketersediaan bibit krisan di sulut harus tetap ada. Kedepannya kami akan berkoordinasi terhadap seluruh pihak terkait demi lancarnya penyaluran bibit tersebut,” tuturnya. (jma)
Berita terkini:
- JMO, Aplikasi BPJS Ketenagakerjaan untuk Akses Semua Layanan
- Grand Whiz & Whiz Prime Hotel Megamas Hadirkan Sukacita Natal Melalui Festive Season Activities
- Peserta Jaminan Kehilangan Pekerjaan BPJamsostek akan Terima Uang Tunai Selama Enam Bulan
- Jangan Lewatkan Pesta Hadiah IM3 2024, Ribuan Hadiah untuk Pelanggan Setia
- Program Serunai, BI Sulut Siapkan Rp1,4 Triliun untuk Natal 2024 dan Tahun Baru 2025